
Harus Diakui & Diresapi, Ekonomi RI Tidak Baik-baik Saja
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
06 November 2019 12:51

Inilah akibatnya kalau perekonomian masih bergantung kepada komoditas. Berdasarkan data BPS, ekspor Indonesia didominasi oleh lemak dan minyak hewan/nabati (terutama minyak sawit mentah/CPO) dan bahan bakar mineral (utamanya batu bara).
Sepanjang 2019 harga batu bara acuan di pasar ICE Newcastle (Australia) anjlok 32,94%. Akibatnya, laba perusahaan batu bara turun parah. Selama Januari-September 2019, laba PT Bayan Resources Tbk (BYAN) ambrol 45,99% sementara PT Indika Energy Tbk (INDY) dan PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) malah berbalik dari untung menjadi buntung.
Begitu korporasi minim laba, maka dampaknya tentu dirasakan oleh para karyawannya. Konsumsi rumah tangga pun terpukul.
BPS mencatat konsumsi rumah tangga melambat di hampir seluruh kelompok pengeluaran. Berikut perinciannya:
Oleh karena itu, jangan pernah bosan untuk mengingatkan para pembuat kebijakan agar membangun industri pengolahan/manufaktur. Sumber daya alam Ibu Pertiwi yang begitu melimpah jangan dijual begitu saja. Jadikan sebagai bahan baku untuk industri manufaktur.
Dengan begitu, Indonesia akan menikmati nilai tambah dari sumber daya alam. Lapangan kerja pun terbuka luas, sehingga pada akhirnya mampu mendongkrak konsumsi rumah tangga.
Masalahnya, deindustrialisasi di Indonesia sudah sulit untuk disangkal. Sudah cukup lama pertumbuhan industri manufaktur berada di bawah pertumbuhan ekonomi umum.
(aji/aji)
Sepanjang 2019 harga batu bara acuan di pasar ICE Newcastle (Australia) anjlok 32,94%. Akibatnya, laba perusahaan batu bara turun parah. Selama Januari-September 2019, laba PT Bayan Resources Tbk (BYAN) ambrol 45,99% sementara PT Indika Energy Tbk (INDY) dan PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM) malah berbalik dari untung menjadi buntung.
Begitu korporasi minim laba, maka dampaknya tentu dirasakan oleh para karyawannya. Konsumsi rumah tangga pun terpukul.
Oleh karena itu, jangan pernah bosan untuk mengingatkan para pembuat kebijakan agar membangun industri pengolahan/manufaktur. Sumber daya alam Ibu Pertiwi yang begitu melimpah jangan dijual begitu saja. Jadikan sebagai bahan baku untuk industri manufaktur.
Dengan begitu, Indonesia akan menikmati nilai tambah dari sumber daya alam. Lapangan kerja pun terbuka luas, sehingga pada akhirnya mampu mendongkrak konsumsi rumah tangga.
Masalahnya, deindustrialisasi di Indonesia sudah sulit untuk disangkal. Sudah cukup lama pertumbuhan industri manufaktur berada di bawah pertumbuhan ekonomi umum.
(aji/aji)
Next Page
Bola Ada di Pemerintah
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular