Refleksi

Saat Janji Jokowi Tinggal Mimpi: Ekonomi RI Melesat 7%

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
06 November 2019 09:46
Jangan Sedikit-sedikit Salahkan Ekonomi Global
Foto: Infografis/Saling balas serangan AS VS CHINA/Aristya Rahadian krisabella
Banyak pihak mengatakan: “Ah, perekonomian global kan sedang melambat, wajar dong kalau Jokowi kesulitan merealisasikan janjinya.”

Tunggu dulu, siapa bilang perekonomian global selalu melambat di era kepemimpinan Jokowi?

Pada tahun 2015, International Monetary Fund (IMF) mencatat bahwa perekonomian global tumbuh sebesar 3,44%, melambat dibandingkan pertumbuhan tahun 2014 yang sebesar 3,577%. Pada tahun 2016, perekonomian global kembali tumbuh melambat, yakni menjadi 3,372%. Namun pada tahun 2017, pertumbuhan ekonomi global melonjak menjadi 3,789%, menandai laju pertumbuhan tertinggi sejak tahun 2011.


Jika dihitung, pertumbuhan ekonomi global dari tahun 2016 ke tahun 2017 mengalami lonjakan sebesar 0,42 persentase poin. Di sisi lain, tambahan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam periode yang sama (2016 ke 2017) hanya sebesar 0,05 persentase poin. Terlihat jelas bahwa perekonomian Indonesia tak bisa memanfaatkan momentum yang ada.

Jadi, tak usahlah sedikit-sedikit menyalahkan perekonomian global. Tak usah sedikit-sedikit menjadikan perang dagang, Brexit, dan berbagai hal lainnya sebagai tameng dari kesalahan diri sendiri.

“Tapi kan, pertumbuhan ekonomi sebesar 5% sudah terbilang tinggi?”

Kalau dibilang pertumbuhan ekonomi di batas bawah 5% yang dicatatkan pemerintahan Jokowi tinggi, sebenarnya tidak juga. Negara-negara tetangga (yang sama-sama masuk kategori negara berkembang) ada yang perekonomiannya tumbuh lebih kencang ketimbang Indonesia.


“Kenapa sih pertumbuhan ekonomi Indonesia harus tinggi?”

Jawabannya: kesejahteraan masyarakat. Kala perekonomian tumbuh dengan pesat, penciptaan lapangan pekerjaan akan tumbuh dengan pesat pula sehingga pengangguran menjadi lebih mudah diberantas. Selain itu, upaya pengentasan kemiskinan juga akan lebih mudah dilakukan.

Berbicara mengenai pengangguran, BPS juga baru saja merilis data pengangguran terbaru. Per Agustus 2019, tingkat pengangguran terbuka di Indonesia berada di level 5,28%. Tingkat pengangguran terbuka di Indonesia terlihat begitu sulit untuk ditekan ke bawah 5%.


Tingkat pengangguran di Indonesia bahkan merupakan salah satu yang tertinggi jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga. Dari beberapa negara di kawasan Asia yang kami kumpulkan datanya, tingkat pengangguran di Indonesia merupakan yang tertinggi ketiga.

Ekonomi Thailand boleh cuma tumbuh 2,3%, tapi tingkat penganggurannya ternyata bahkan tak sampai 1%. Kacaunya, Vietnam yang tingkat penganggurannya hanya 2,17%, perekonomiannya masih tumbuh dengan fantastis, melebihi level 7%. Jika dibandingkan dengan negara-negara tetangga, tentu performa perekonomian Indonesia tak bisa dibilang menggembirakan.



(dru)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular