
Tugas Wamen Menteri ATR: Bereskan 790 Konflik Agraria!
Yuni Astutik, CNBC Indonesia
04 November 2019 16:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri ATR/Wakil Kepala BPN Surya Tjandra, menjadi salah satu dari 12 wakil menteri yang dilantik Presiden Joko Widodo dan diberi mandat untuk mengurusi sengketa lahan.
"Di sini dalam konteks perselisihan (pertanahan) ada dua, sengketa dan konflik. Sengketa melibatkan individu, konflik lebih melibatkan masyarakat. Tugas saya di konflik agraria. Saya ditugaskan membantu itu, fokusnya bagaimana memetakan masalah," katanya kepada CNBC Indonesia di Kantornya, Jakarta, Senin (4/11/2019).
Menurutnya Kantor Staf Presiden (KSP) sudah membuat daftar di mana ada 790 konflik agraria. Nantinya dia akan menelaah dan mencari dimana titik permasalahannya.
"Hal-hal ini yang saya rumuskan, pelan-pelan bikin sistem, program ini menjadi amanat UU. Untung ada Pak Jokowi yang mau fokus, pilihannya GO!," katanya bersemangat.
Sebagai langkah awal, dirinya akan bertemu dengan wakil kementerian lain yang memiliki keterlibatan dengan kasus di agraria. Dia juga sudah melakukan koordinasi dengan Panglima TNI untuk membereskan hal seperti ini.
"Jumlahnya ada 790, ini jadi pintu awal masuk, mulai disisir," tegasnya.
Sebagai orang yang mengawali karier dengan bekerja membantu masyarakat, pekerjaan yang diamanatkan kepadanya saat ini dia sebut hobi. Bedanya pekerjaan yang diembannya dahulu mencari permodalan, sedangkan saat ini dibayar negara beserta fasilitas yang didapat.
"Jadi fokus buat kerja. Nggak usah mikir ngapa-ngapain. Mestinya kalau ini fokus pada pekerjaan, bisa banget-banget bikin perubahan. Melejit. Label itu yang mengingatkan untuk membumi," ujarnya.
Terkait tugas pemindahan ibu kota, dia mengaku belum memperoleh mandat secara langsung. Namun yang pasti dia percaya, dengan banyaknya orang-orang hebat di Kementerian ATR, bisa menciptakan satu perubahan besar.
"Sekarang saya lagi terbuka dengan semua informasi. Melihat orang-orang bagus ini. Semoga bisa kumpulkan orang top range dari Kementerian ATR ini. Urusan ini mereka bidangnya. Ini mesti dimanfaatkan. Ada yang doktor, master, lulusan LN. manajemen pengetahuan ini harus punya orang-orang berkapasitas," tuturnya.
Saat disinggung apa rencana lima tahun ke depan, dia mengatakan bakal mencari ruang untuk resolusi agraria. Menurutnya, selama ada niat baik, setiap permasalahan akan melahirkan solusi.
"Rencana cuma 1 tahun. Karena evaluasi 1 tahun (Pak Presiden Memberikan kesempatan evaluasi 1 tahun). Setahun ini mencari ruang resolusi agraria. Sengketa agraria simpan dahulu. Ini sudah banyak masuk kasus personal," tutupnya.
(hoi/hoi) Next Article Omnibus Law Jadi Sandaran Lahirnya Bank Tanah di RI
"Di sini dalam konteks perselisihan (pertanahan) ada dua, sengketa dan konflik. Sengketa melibatkan individu, konflik lebih melibatkan masyarakat. Tugas saya di konflik agraria. Saya ditugaskan membantu itu, fokusnya bagaimana memetakan masalah," katanya kepada CNBC Indonesia di Kantornya, Jakarta, Senin (4/11/2019).
Menurutnya Kantor Staf Presiden (KSP) sudah membuat daftar di mana ada 790 konflik agraria. Nantinya dia akan menelaah dan mencari dimana titik permasalahannya.
Sebagai langkah awal, dirinya akan bertemu dengan wakil kementerian lain yang memiliki keterlibatan dengan kasus di agraria. Dia juga sudah melakukan koordinasi dengan Panglima TNI untuk membereskan hal seperti ini.
"Jumlahnya ada 790, ini jadi pintu awal masuk, mulai disisir," tegasnya.
Sebagai orang yang mengawali karier dengan bekerja membantu masyarakat, pekerjaan yang diamanatkan kepadanya saat ini dia sebut hobi. Bedanya pekerjaan yang diembannya dahulu mencari permodalan, sedangkan saat ini dibayar negara beserta fasilitas yang didapat.
"Jadi fokus buat kerja. Nggak usah mikir ngapa-ngapain. Mestinya kalau ini fokus pada pekerjaan, bisa banget-banget bikin perubahan. Melejit. Label itu yang mengingatkan untuk membumi," ujarnya.
Terkait tugas pemindahan ibu kota, dia mengaku belum memperoleh mandat secara langsung. Namun yang pasti dia percaya, dengan banyaknya orang-orang hebat di Kementerian ATR, bisa menciptakan satu perubahan besar.
"Sekarang saya lagi terbuka dengan semua informasi. Melihat orang-orang bagus ini. Semoga bisa kumpulkan orang top range dari Kementerian ATR ini. Urusan ini mereka bidangnya. Ini mesti dimanfaatkan. Ada yang doktor, master, lulusan LN. manajemen pengetahuan ini harus punya orang-orang berkapasitas," tuturnya.
Saat disinggung apa rencana lima tahun ke depan, dia mengatakan bakal mencari ruang untuk resolusi agraria. Menurutnya, selama ada niat baik, setiap permasalahan akan melahirkan solusi.
"Rencana cuma 1 tahun. Karena evaluasi 1 tahun (Pak Presiden Memberikan kesempatan evaluasi 1 tahun). Setahun ini mencari ruang resolusi agraria. Sengketa agraria simpan dahulu. Ini sudah banyak masuk kasus personal," tutupnya.
(hoi/hoi) Next Article Omnibus Law Jadi Sandaran Lahirnya Bank Tanah di RI
Most Popular