Internasional

Warga Pro China Serang & Gigit Kuping Pendemo Hong Kong

Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
04 November 2019 06:46
Demo Hong Kong juga masih belum berhenti. Bahkan akhir pekan kemarin, suasana demonstrasi makin mencekam di kota bekas koloni Inggris itu.
Foto: Bentrok Polisi dengan Pendemo pada Aksi Protes Anti-Pemerintah di Hong Kong, Minggu, 27 Oktober 2019 (REUTERS/Tyrone Siu)
Jakarta, CNBC Indonesia - Meski sudah dinyatakan resesi, demo Hong Kong juga masih belum berhenti. Bahkan akhir pekan kemarin, suasana demonstrasi makin mencekam di kota bekas koloni Inggris itu.

Situasi demonstrasi yang dilakukan di Cityplaza, sebuah pusat perbelanjaan di wilayah Taikoo Shing, tiba-tiba berubah panas.


Bukan hanya karena kekerasan yang terjadi antara pengunjuk rasa dengan polisi, tetapi juga karena ulah seorang pria yang menyerang aktivis di sela-sela demo yang terjadi.

Pria tersebut membawa pisau dan menyerang beberapa orang. Setidaknya empat pria dan satu wanita terluka karena serangan senjata tajam.

Pria yang belum diketahui identitasnya tersebut kemudian diamankan warga yang berada di mal tersebut. Dalam penyerangan itu, seorang politisi lokal juga terluka karena telinganya digigit oleh si penyerang.

Seorang saksi mata mengatakan, penyerang itu menggunakan bahasa Mandarin dan menghunuskan pisau setelah bertengkar dengan para pengunjuk rasa. Pertengkaran itu disinyalir terkait masalah politik.


Politisi lokal yang bernama Andrew Chiu Ka-yin dilaporkan hendak melerai percekcokan. Namun sayangnya, ia malah diserang dan digigit telinganya.

Dari laporan The Hong Kong Free Press, sebagaimana dikutip dari BBC, penyerang tersebut merupakan pendukung pemerintahan China. Sementara para demonstran merupakan oposisi yang anti pada pemerintahan Beijing.

Hong Kong sudah mengalami unjuk rasa selama lima bulan. Unjuk rasa membawa kota yang menjadi pusat keuangan dunia itu ke dalam resesi.

Hal ini terungkap pasca Departemen Sensus dan Statistik Hong Kong merilis pembacaan awal untuk data pertumbuhan ekonomi periode kuartal III-2019, Kamis (31/10/2019).

Pada tiga bulan ketiga tahun ini, perekonomian Hong Kong diketahui membukukan kontraksi sebesar 3,2% secara kuartalan (quarter-on-quarter/QoQ). Pada kuartal II-2019 perekonomian Hong Kong sudah terkontraksi sebesar 0,4%.

Pertumbuhan ekonomi yang kembali negatif secara kuartalan pada kuartal III-2019 resmi membawa Hong Kong mengalami resesi untuk kali pertama sejak tahun 2009, kala krisis keuangan global menerpa. Resesi merupakan penurunan aktivitas ekonomi yang sangat signifikan,negatif selama dua kuartal berturut-turut.

[Gambas:Video CNBC]




(sef/sef) Next Article Demo Belum Reda, China Copot Pejabat Penting di Hong Kong

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular