
GM Hengkang dari RI, Apa Sebenarnya yang Terjadi?
Efrem Siregar, CNBC Indonesia
28 October 2019 18:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menanggapi rencana General Motors (GM) yang memutuskan hengkang dari Indonesia. Keputusan GM ini disebut karena persoalan bisnis.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin Putu Juli Ardika, mengatakan segmen pasar GM di Indonesia memang terbatas dan belum mampu mendapatkan pasar yang sesuai untuk menjalankan bisnisnya.
GM memutuskan untuk menghentikan penjualan pada Maret 2020 mendatang.
"Mereka lapor tadi pagi dan mereka mengapresiasi kebijakan pengembangan otomotif Indonesia. Namun karena terkait dengan masalah bisnis dan belum mampu untuk mendapatkan pasar yang sesuai untuk menjalankan bisnisnya, sementara waktu mereka menghentikan bisnis penjualan di Indonesia," kata Putu kepada CNBC Indonesia, Senin (28/10/2019).
Ia mengatakan, dalam skala bisnis GM dengan tenaga kerja sebanyak 20 orang memang tidak memberikan dampak yang cukup signifikan. Namun, di sisi lain, GM sebagai shareholder pabrik kendaraan lain cukup berkembang.
"Kendaraan ekspor dari Indonesia untuk negara tertentu menggunakan merek GM," kata Putu.
Langkah GM ini berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK) para pekerja. GM berjanji akan memberikan pesangon sesuai ketentuan.
CNBC Indonesia mencoba mengonfirmasi soal PHK yang akan dihadapi karyawan GM melalui sambungan telepon dan pesan WhatsApp ke Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja, Haiyani Rumondang, dan Direktur Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, John Daniel Saragih. Namun, belum ada tanggapan yang diberikan.
Sementara Hector Villarreal, President GM Asia Tenggara, dalam keterangan resminya mengatakan, GM akan memberikan pesangon yang sesuai dalam proses peralihan ini.
"Kami juga berkomitmen untuk membantu para pihak dalam proses peralihan ini," kata Hector Villarreal.
Ia mengatakan bahwa keputusan ini diambil setelah melalui serangkaian pertimbangan yang menyeluruh dari berbagai rencana bisnis yang memungkinkan bagi GM Indonesia, di masa yang akan datang. Selain itu, keputusan ini bagian dari kebijakan GM secara global.
GM hengkang alasannya karena tidak memiliki segmen pasar otomotif yang dapat memberikan keuntungan berkesinambungan. Faktor-faktor lain seperti pelemahan harga komoditas dan tekanan mata uang asing, mempengaruhi keputusan hengkang GM di Indonesia.
(hoi/hoi) Next Article General Motors Umumkan akan Hengkang dari Indonesia
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin Putu Juli Ardika, mengatakan segmen pasar GM di Indonesia memang terbatas dan belum mampu mendapatkan pasar yang sesuai untuk menjalankan bisnisnya.
GM memutuskan untuk menghentikan penjualan pada Maret 2020 mendatang.
Pilihan Redaksi |
Ia mengatakan, dalam skala bisnis GM dengan tenaga kerja sebanyak 20 orang memang tidak memberikan dampak yang cukup signifikan. Namun, di sisi lain, GM sebagai shareholder pabrik kendaraan lain cukup berkembang.
"Kendaraan ekspor dari Indonesia untuk negara tertentu menggunakan merek GM," kata Putu.
Langkah GM ini berdampak pada pemutusan hubungan kerja (PHK) para pekerja. GM berjanji akan memberikan pesangon sesuai ketentuan.
CNBC Indonesia mencoba mengonfirmasi soal PHK yang akan dihadapi karyawan GM melalui sambungan telepon dan pesan WhatsApp ke Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Kementerian Tenaga Kerja, Haiyani Rumondang, dan Direktur Penyelesaian Perselisihan Hubungan Industrial, John Daniel Saragih. Namun, belum ada tanggapan yang diberikan.
Sementara Hector Villarreal, President GM Asia Tenggara, dalam keterangan resminya mengatakan, GM akan memberikan pesangon yang sesuai dalam proses peralihan ini.
"Kami juga berkomitmen untuk membantu para pihak dalam proses peralihan ini," kata Hector Villarreal.
Ia mengatakan bahwa keputusan ini diambil setelah melalui serangkaian pertimbangan yang menyeluruh dari berbagai rencana bisnis yang memungkinkan bagi GM Indonesia, di masa yang akan datang. Selain itu, keputusan ini bagian dari kebijakan GM secara global.
GM hengkang alasannya karena tidak memiliki segmen pasar otomotif yang dapat memberikan keuntungan berkesinambungan. Faktor-faktor lain seperti pelemahan harga komoditas dan tekanan mata uang asing, mempengaruhi keputusan hengkang GM di Indonesia.
(hoi/hoi) Next Article General Motors Umumkan akan Hengkang dari Indonesia
Most Popular