Internasional

Malaysia Blokir Komik Tentang China, Kenapa?

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
28 October 2019 17:20
Sebuah komik tentang China Belt and Road Initiative (BRI) telah disita pemerintah Malaysia Senin (28/10/2019)
Foto: How Hwee Young/Pool via REUTERS
Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah komik tentang China Belt and Road Initiative (BRI) telah disita pemerintah Malaysia Senin (28/10/2019). Komik tersebut disinyalir mempromosikan komunisme dan sosialisme di negara Islam tersebut.

Kementerian Dalam Negeri Malaysia mengatakan komik itu ditulis oleh politisi Malaysia Hew Kuan Yau. Ia diduga berupaya menyebarkan fakta-fakta yang salah dan menyesatkan tentang komunis.


"Ia berusaha menghasilkan dukungan dan simpati untuk perjuangan komunis," kata pejabat Kementerian Dalam Negeri dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dilansir dari CNN International.

Komik yang berjudul "Belt and Road Initiative for Win-Winism" dikatakan bisa menimbulkan perbedaan pendapat diantara komunitas di Malaysia yang multi-rasial dan multi-agama. Bahkan kontennya dianggap membahayakan ketertiban umum dan keamanan.


Salah satu gambar memperlihatkan seorang wanita berjilbab berdiri di depan kamp penahanan dengan tulisan yang menunjukkan bahwa orang Melayu yang mendukung Muslim Uyghur China adalah orang radikal.

Komik itu dilarang di bawah Undang-Undang Penerbitan dan Publikasi, yang berarti bahwa siapa pun yang ditemukan mencetak, mengimpor, memproduksi, menerbitkan, menjual, atau mendistribusikannya akan menghadapi hukuman tiga tahun penjara dan denda hingga 20.000 ringgit Malaysia (US$ 4.775).

Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengatakan China memang memiliki pengaruh besar di dunia. "Tetapi untuk saat ini, bukan waktunya kita untuk mempromosikan ide dan ideologi China," ujarnya.

Mahathir yang kini berkuasa lagi di Malaysia, kerap mengkritik pendahulunya Najib Razak karena terlalu dekat dengan China. Bahkan ketika kembali menjadi Perdana Menteri Malaysia, ia membatalkan sejumlah proyek dengan China.

"Sama halnya dengan kita tidak ingin pengaruh Barat ada dalam strategi kita, di sekolah kita, kita juga tidak ingin negara lain untuk memiliki pengaruh yang tidak semestinya terhadap kaum muda kita," ujarnya.

[Gambas:Video CNBC]




(sef/sef) Next Article Perkenalkan! Kisah Joko, Koko & Wiwi Dari Presiden Jokowi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular