Wow! PTBA Mau Jual Listrik ke Malaysia
Monica Wareza, CNBC Indonesia
28 October 2019 15:51
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berencana untuk melakukan penjualan listrik ke Malaysia melalui tambang batu bara miliknya di Peranap, Riau. Di tambang ini rencananya akan dibangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mulut tambang.
Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin mengatakan tengah menjajaki penjualan listrik ke Malaysia dengan membangun PLTU. Tambang Peranap ini merupakan tambang yang sama yang sebelumnya direnakan untuk pembangunan proyek gasifikasi coal to syngas yang bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) dan Air Product.
"Kita mungkin akan pikirkan akan bangun PLTU mulut tambang di sana [Peranap] karena PLN menjajaki kerja sama dengan Malaysia untuk menjual listrik ke Malaysia dari Indonesia," kata Arviyan di Ritz Carlton, Jakarta, Senin (28/10/2019).
Saat ini perusahaan tengah dalam tahap mengkaji pemindahan proyek gasifikasi bernilai US$ 2,7 miliar ini ke Tanjung Enim.
"Akan dipindahkan dari Peranap ke Enim, belum ada keputusan, tapi sudah ada kajian, sedang difinalisasi supaya ada dasar kelayakan sendiri," katanya.
Dia menyebutkan, salah satu alasan pemindahan proyek ini disebabkan karena infrastruktur pendukung di Peranap tak memadai. Sedangkan di wilayah Enim telah tersedia infrastruktur terutama untuk jalan.
(hps/hps) Next Article PTBA Incar Pendanaan US$ 350 Juta untuk PLTU Halmahera Timur
Direktur Utama Bukit Asam Arviyan Arifin mengatakan tengah menjajaki penjualan listrik ke Malaysia dengan membangun PLTU. Tambang Peranap ini merupakan tambang yang sama yang sebelumnya direnakan untuk pembangunan proyek gasifikasi coal to syngas yang bekerja sama dengan PT Pertamina (Persero) dan Air Product.
"Kita mungkin akan pikirkan akan bangun PLTU mulut tambang di sana [Peranap] karena PLN menjajaki kerja sama dengan Malaysia untuk menjual listrik ke Malaysia dari Indonesia," kata Arviyan di Ritz Carlton, Jakarta, Senin (28/10/2019).
Saat ini perusahaan tengah dalam tahap mengkaji pemindahan proyek gasifikasi bernilai US$ 2,7 miliar ini ke Tanjung Enim.
Dia menyebutkan, salah satu alasan pemindahan proyek ini disebabkan karena infrastruktur pendukung di Peranap tak memadai. Sedangkan di wilayah Enim telah tersedia infrastruktur terutama untuk jalan.
(hps/hps) Next Article PTBA Incar Pendanaan US$ 350 Juta untuk PLTU Halmahera Timur
Most Popular