
BI Ramal CAD 2019 Bisa Sampai 3% PDB
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
24 October 2019 16:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memprediksi defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD) untuk tahun ini akan tetap terkendali di kisaran 2,5%-3% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Tidak hanya tahun ini, tahun depan juga akan terkandali dengan kisaran yang sama.
Hal ini disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur Oktober 2019 di Gedung BI, Jakarta, Kamis (24/10/2019).
"Bahwa kami perkirakan 2019, CAD masih 2,5%-3% terhadap PDB," ujar Perry.
Menurutnya, terkendalinya defiist transaksi berjalan karena ekspor yang sudah mulai membaik di beberapa sektor meskipun sektor lainnya masih tercatat tumbuh negatif.
"Ekspor memang pertumbuhannya kontraksi tapi beberapa ekspor tumbuh bagus, seperti garmen dan otomotif, impor juga menurun. Dari sisi keseluruhan kami yakini bahwa neraca pembayaran akan mengalami surplus, CAD terjaga 2,5%-3%, karena neraca modal dan finansial surplusnya lebih bisa mencukupi dan menjaga CAD," jelasnya.
Selain itu, impor juga semakin menurun sejalan dengan berbagai langkah kebijakan yang dilakukan pemerintah. Kemudian juga ditopang oleh aliran modal asing masuk yang tetap besar di kuartal ini.
"CAD diperkirakan terkendali karena impor menurun dan kebutuhan domestik dan pengendalian impor pemerintah misalnya melalui B20," tegasnya.
Oleh karenanya, koordinasi akan tetap dilakukan BI dan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi baik dari sisi ekspor, investasi hingga pariwisata.
"BI akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk berupaya mendorong peningkatan PMA (penanaman modal asing)."
(dru) Next Article Pedenya Gubernur BI Sebut CAD Bisa 2% PDB, Kapan Pak?
Hal ini disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo saat konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur Oktober 2019 di Gedung BI, Jakarta, Kamis (24/10/2019).
"Bahwa kami perkirakan 2019, CAD masih 2,5%-3% terhadap PDB," ujar Perry.
Selain itu, impor juga semakin menurun sejalan dengan berbagai langkah kebijakan yang dilakukan pemerintah. Kemudian juga ditopang oleh aliran modal asing masuk yang tetap besar di kuartal ini.
"CAD diperkirakan terkendali karena impor menurun dan kebutuhan domestik dan pengendalian impor pemerintah misalnya melalui B20," tegasnya.
Oleh karenanya, koordinasi akan tetap dilakukan BI dan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi baik dari sisi ekspor, investasi hingga pariwisata.
"BI akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk meningkatkan ketahanan eksternal, termasuk berupaya mendorong peningkatan PMA (penanaman modal asing)."
(dru) Next Article Pedenya Gubernur BI Sebut CAD Bisa 2% PDB, Kapan Pak?
Most Popular