Walau Bengkak 3% PDB, Bos BI Percaya CAD Akhir 2019 Turun
Monica Wareza, CNBC Indonesia
09 August 2019 14:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan defisit transaksi berjalan (current account deficit (CAD) di akhir tahun ini akan mengalami penurunan menjadi 2,8% dari produk domestik bruto (PDB). Hingga akhir semester I-2019 lalu CAD berada pada posisi 3% dari PDB.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan surplus neraca modal masih bisa membiayai defisit transaksi berjalan saat ini. Adapun posisi cadangan devisa bulan lalu sebesar US$ 125 miliar sehingga optimis akan dapat menutupi defisit yang terjadi.
"Proyeksi full year CAD masih 2,5%-3% PDB. Masih optimis di sekitar 2,8% PDB untuk full year," kata Perry di kawasan Bank Indonesia, Jumat (9/8/2019).
Selain itu, hingga minggu pertama di bulan Agustus, inflasi masih terjaga di posisi 0,12% secara month to month (mtm) atau 3,44% secara year on year (YoY). Namun hingga akhir tahun BI optimis bahwa posisi inflasi masih akan sesuai dengan perkiraan sebelumnya di level 3,5%.
Di sisi lain, BI menyebutkan akan tetap bersikap akomodatif dengan kondisi pasar. "Tentu saja kami akan kalibrasi kebijakan termasuk forward guidance yg kami sampaikan sebelumnya bahwa ke depan kebijakan masih kita buka ruang bagi BI untuk kebijakan moneter yang akomodatif," kata dia.
Untuk itu, BI membuka peluang untuk kembali akan menurunkan suku bunga sesuai dengan timing yang tepat. "Timingnya seperti apa kami akan terus review dari bukan ke bulan," imbuh dia.
(dru) Next Article Pedenya Gubernur BI Sebut CAD Bisa 2% PDB, Kapan Pak?
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan surplus neraca modal masih bisa membiayai defisit transaksi berjalan saat ini. Adapun posisi cadangan devisa bulan lalu sebesar US$ 125 miliar sehingga optimis akan dapat menutupi defisit yang terjadi.
"Proyeksi full year CAD masih 2,5%-3% PDB. Masih optimis di sekitar 2,8% PDB untuk full year," kata Perry di kawasan Bank Indonesia, Jumat (9/8/2019).
Selain itu, hingga minggu pertama di bulan Agustus, inflasi masih terjaga di posisi 0,12% secara month to month (mtm) atau 3,44% secara year on year (YoY). Namun hingga akhir tahun BI optimis bahwa posisi inflasi masih akan sesuai dengan perkiraan sebelumnya di level 3,5%.
![]() |
Di sisi lain, BI menyebutkan akan tetap bersikap akomodatif dengan kondisi pasar. "Tentu saja kami akan kalibrasi kebijakan termasuk forward guidance yg kami sampaikan sebelumnya bahwa ke depan kebijakan masih kita buka ruang bagi BI untuk kebijakan moneter yang akomodatif," kata dia.
Untuk itu, BI membuka peluang untuk kembali akan menurunkan suku bunga sesuai dengan timing yang tepat. "Timingnya seperti apa kami akan terus review dari bukan ke bulan," imbuh dia.
(dru) Next Article Pedenya Gubernur BI Sebut CAD Bisa 2% PDB, Kapan Pak?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular