Internasional

Untung Tinggal di RI, Ini Negara-negara yang Lagi Demo

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
24 October 2019 15:03
Untung Tinggal di RI, Ini Negara-negara yang Lagi Demo
Foto: Demo Hong Kong (REUTERS/Tyrone Siu)
Jakarta, CNBC Indonesia - Belakangan ini demo besar-besaran melanda berbagai wilayah di penjuru dunia. Salah satunya yang paling ramai diperbincangkan adalah demo Hong Kong.

Demo di kota yang masih menjadi bagian dari China itu dipicu oleh rencana pemberlakuan Rancangan Undang-Undang (RUU) Ekstradisi dan telah berlangsung sejak Juni. Demo yang berubah menjadi demo anti-pemerintah ini kerap kali diselingi aksi anarkis.


Awal pekan ini demo juga digelar di Bolivia, Amerika Latin. Rakyat negara itu berkumpul menyuarakan kemarahan setelah oposisi politik mengatakan mereka telah ditipu dalam pemilihan yang dimenangkan oleh Presiden Evo Morales.

Bentrokan dengan pihak polisi pun tidak terelakkan. Untungnya tidak ada korban yang berjatuhan.

Untung Tinggal di RI, Ini Negara-negara yang Suka DemoFoto: Demo pekerja pelabuhan di Chili (REUTERS/Rodrigo Garrido)


Meninggalkan Bolivia, pekan lalu jalan-jalan di ibu kota Chili Santiago juga dipenuhi para demonstran yang marah karena kenaikan tarif angkutan umum. Para pendemo dikabarkan menjarah toko-toko, membakar bus dan memaksa presiden mereka untuk mengumumkan keadaan darurat.


Ekuador juga dilanda demo yang dipicu oleh keputusan presidennya untuk mengakhiri subsidi bahan bakar yang telah berlangsung selama beberapa dekade. Status negara itu bahkan darurat, aktivitas perdagangan berhenti dan sekolah diliburkan.

Selain terjadi di Amerika Latin, demonstrasi juga terjadi di ibukota Lebanon Beirut dan beberapa wilayah di Barcelona pekan lalu.

BERLANJUT KE HAL 2 >>>>

Di Inggris yang sedang dilanda krisis politik pun demikian. Puluhan ribu warga Inggris berbaris di sekitaran London pada akhir pekan lalu untuk menyuarakan pandangan atas rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit, yang belum jelas ujungnya.

Menurut Sergei Guriev, mantan kepala ekonom Bank Eropa untuk rekonstruksi dan pembangunan, setiap demo yang terjadi memang memiliki alasan tersendiri. Namun banyak juga yang dipicu oleh rasa frustasi yang sama seperti masalah ekonomi.

Dalam laporan Reuters, Sergei menyebut globalisasi dan kemajuan teknologi juga turut berperan. Itu karena kedua hal itu memperburuk kesenjangan antar negara, katanya.

Setidaknya ada empat negara yang dilanda demo baru-baru ini, yang alasan utama dari demo tersebut adalah ekonomi. Negara itu termasuk Chili dan Ekuador, Lebanon dan Irak.

Untung Tinggal di RI, Ini Negara-negara yang Suka DemoFoto: (AP Photo/Hassan Ammar)


Di Irak terjadi demo pada awal Oktober lalu. Sebanyak lebih dari 100 orang tewas dalam demo tersebut.

Demo ini dipicu rasa frustasi rakyat karena ekonomi negara tidak berkembang sejak militan Negara Islam itu dikalahkan pada 2017.

Namun, ia menambahkan bahwa tidak semua demo yang terjadi saat ini didorong oleh masalah ekonomi. Pemicu lainnya termasuk masalah hak asasi manusia seperti yang terjadi di Hong Kong, dan juga isu politik.

Simon French, kepala ekonom di bank Inggris Panmure Gordon, justru mempunyai pandangan tersendiri mengapa demo sering terjadi belakangan ini. Simon mengatakan bahwa ramainya demo belakangan ini tidak lepas dari peran media digital, seperti sosial media.

Media digital membuat orang lebih sadar akan ketidaksetaraan global, kata Simon.

"Kami tahu bahwa ekonomi kebahagiaan sebagian besar didorong oleh penilaian relatif dari posisi Anda versus tolok ukur Anda," katanya.

Ia menyebut tolok ukur yang sekarang jauh melampaui komunitas lokal. Salah satu contoh demo yang cukup mendapat perhatian akibat adanya sosial media adalah demo di Mesir.

Menurut laporan, demonstrasi bulan lalu di Mesir relatif kecil, namun signifikan. Apalagi setelah banyak rakyatnya yang berdebat di media sosial mengenai Presiden Abdel Fattah al-Sisi setelah mendapat kiriman video dari Spanyol.


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular