Internasional

Pendemo Makin Beringas, China Diminta Lebih Tegas!

Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
04 November 2019 14:22
China diminta lebih tegas pada pendemo Hong Kong
Foto: Aksi Protes di New Town Plaza, Hong Kong pada 3 November 2019 (REUTERS/Shannon Stapleton)
Jakarta, CNBC Indonesia - Media pemerintah China, Xinhua, meminta Beijing untuk "lebih tegas" terhadap para pendemo anti pemerintah di Hong Kong. Pasalnya, demo yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir tersebut sudah menyebabkan kerusakan besar di kota administratif tersebut.

Dalam editorialnya, Xinhua mengkritisi penyerangan di wilayah Wanton oleh demonstran yang disebut sebagai hal yang "naif". "Mereka dengan mudah gagal karena tindak kekerasan yang mereka lakukan akan mendapatkan hukuman yang berat," tulis media itu dikutip Reuters, Senin (4/11/2019).


Demonstrasi di Hong Kong sudah terjadi selama 5 bulan terakhir di wilayah bekas koloni Inggris itu. Para pendemo menilai pemerintah China mulai membatasi kebebasan mereka berdemokrasi.

Para pendemo juga merusak fasilitas kantor lain seperti Bank HSBC dan sejumlah cabang Bank of China. Kantor Xinhua di Hong Kong juga tak luput dari amukan para pendemo Sabtu (1/11.2019).

Makin Beringas, China Diminta Lebih Tegas pada Pendemo Foto: Kantor pusat Xinhua News Agency, 2 November 2019. REUTERS/Tyrone Siu

Global Times juga menyoroti penyerangan pada kantor Xinhua ini. Media tersebut bahkan meminta adanya langkah hukum khusus terhadap para pendemo.

"Karena citra simbolis Xinhua, aksi pengrusakan yang terjadi di cabang media itu bukan hanya aksi provokasi pada hukum di Hong Kong tapi juga pemerintah pusat dan China daratan. Yang menjadi tujuan utama dari para perusuh," tulis media itu.



Sebelumnya, di Jumat, seorang pejabat senior China mengatakan tidak akan mentolerir separatisme atau ancaman terhadap keamanan nasional di Hong Kong.

Unjuk rasa membawa kota yang menjadi pusat keuangan dunia itu ke dalam resesi. Hal ini terungkap setelah Departemen Sensus dan Statistik Hong Kong merilis pembacaan awal untuk data pertumbuhan ekonomi periode kuartal III-2019.

Pada 3 bulan ketiga tahun ini, perekonomian Hong Kong diketahui membukukan kontraksi sebesar 3,2% secara kuartalan (quarter-on-quarter/QoQ). Pada kuartal II-2019 perekonomian Hong Kong sudah terkontraksi sebesar 0,4%.

Pertumbuhan ekonomi yang kembali negatif secara kuartalan pada kuartal III-2019 resmi membawa Hong Kong mengalami resesi untuk kali pertama sejak tahun 2009, kala krisis keuangan global menerpa. Resesi merupakan penurunan aktivitas ekonomi yang sangat signifikan,negatif selama dua kuartal berturut-turut.

[Gambas:Video CNBC]




(sef/sef) Next Article Anti Pemerintah, Ribuan Guru Hong Kong Masuk Barisan Demo

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular