
Jadi Menko Perekonomian, Airlangga Bicara Ancaman Resesi 2020
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
23 October 2019 19:59

Jakarta, CNBC Indonesia - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, bahwa pasar domestik menjadi benteng terdepan dalam menghadapi ancaman resesi ekonomi pada 2020.
"Kita akan terus memonitor perkembangan, tapi salah satu safeguard yang kita punya adalah domestic market. Jadi, tentu domestic market akan jadi perhatian dan akan bermanfaat kalau dimanfaatkan untuk kapasitas dalam negeri," ujar Airlangga di Kemenko Perekonomian, Rabu (23/10/2019).
Untuk diketahui, tantangan perekonomian global pada tahun depan dinilai lebih sulit lagi. Pasalnya, faktor perang dagang kini tak hanya antara Amerika Serikat dengan China, tapi sudah meluas ke Uni Eropa.
Ekonom yang juga Rektor Universitas Indonesia, Ari Kuncoro menuturkan, situasi ekonomi tahun depan tidak mudah di tengah perlambatan ekonomi global dan ancaman resesi di sejumlah negara.
"Tahun depan, tidak hanya perang dagang AS dan China, tapi juga perang dagang AS dan Eropa. Jadi Indonesia harus menggunakan kekuatan perekonomian dalam negeri," kata Ari Kuncoro, saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (21/10/2019).
Ari memperkirakan, konsumsi domestik, yang berkontribusi hampir sekitar 46% dari perekonomian nasional. Selain itu penopang pertumbuhan lainnya adalah, belanja pemerintah, ekspor, dan investasi jadi penopang utama produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
"Tahun depan pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh 5,2%-5,3% itu sudah bagus," kata Ari, yang sebelumnya menjabat Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI itu.
Ia menuturkan, domestic demand akan tetap kuat dan menjadi "buffer" di tengah makin kuatnya resesi ekonomi di sejumlah negara. "Kita tidak resesi, perlambatan ekonomi ya," katanya menambahkan.
(gus) Next Article Diminta Jokowi Atasi CAD, Ini 2 Solusi dari Airlangga
"Kita akan terus memonitor perkembangan, tapi salah satu safeguard yang kita punya adalah domestic market. Jadi, tentu domestic market akan jadi perhatian dan akan bermanfaat kalau dimanfaatkan untuk kapasitas dalam negeri," ujar Airlangga di Kemenko Perekonomian, Rabu (23/10/2019).
Untuk diketahui, tantangan perekonomian global pada tahun depan dinilai lebih sulit lagi. Pasalnya, faktor perang dagang kini tak hanya antara Amerika Serikat dengan China, tapi sudah meluas ke Uni Eropa.
"Tahun depan, tidak hanya perang dagang AS dan China, tapi juga perang dagang AS dan Eropa. Jadi Indonesia harus menggunakan kekuatan perekonomian dalam negeri," kata Ari Kuncoro, saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (21/10/2019).
Ari memperkirakan, konsumsi domestik, yang berkontribusi hampir sekitar 46% dari perekonomian nasional. Selain itu penopang pertumbuhan lainnya adalah, belanja pemerintah, ekspor, dan investasi jadi penopang utama produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
"Tahun depan pertumbuhan ekonomi bisa tumbuh 5,2%-5,3% itu sudah bagus," kata Ari, yang sebelumnya menjabat Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI itu.
Ia menuturkan, domestic demand akan tetap kuat dan menjadi "buffer" di tengah makin kuatnya resesi ekonomi di sejumlah negara. "Kita tidak resesi, perlambatan ekonomi ya," katanya menambahkan.
(gus) Next Article Diminta Jokowi Atasi CAD, Ini 2 Solusi dari Airlangga
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular