
RI Bisa Tumbuh di Atas 5%, Tapi Wajib Genjot Manufaktur Dulu
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
23 October 2019 16:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonom Bank DBS untuk Indonesia dan Filipina Masyita Crystallin mengatakan ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh melampaui angka pertumbuhan saat ini yang ada di kisaran 5%. Namun, untuk itu, ia mengatakan bahwa Kabinet Baru Jokowi harus membuat berbagai reformasi baru, utamanya dalam hal industri.
Itu dikarenakan sektor perindustrian adalah mesin utama dari pertumbuhan.
"Untuk tumbuh di atas pertumbuhan potensial (5%) kita butuh mesin pertumbuhan ekonomi yang lebih mumpuni. Salah satu mesin pertumbuhan ekonomi, itu biasanya sektor manufacturing," katanya kepada CNBC Indonesia, Rabu (23/10/2019).
Masyita menyebut bahwa dalam 10 tahun terakhir, pertumbuhan di sektor manufakturing Indonesia masih di bawah pertumbuhan ekonomi, meskipun cukup mampu membantu pertumbuhan ekonomi.
"Jadi, manufacturing itu kayak by-product dari pertumbuhan ekonomi. In spite of dia meningkatkan pertumbuhan ekonomi," katanya lagi.
Oleh karenanya, ia menyebut perlu dibuat effort yang konsisten dan terus-menerus untuk dapat mengembangkan sektor ini. Salah satunya adalah dengan memilih menteri perindustrian yang mumpuni dan memahami keadaan industri Indonesia.
"Memang dari dulu menteri perindustrian itu selalu orang partai. Sementara menteri keuangan selalu profesional. Menurut saya, terlepas dari partai maupun orang profesional, sangat penting buat menteri perindustrian ini jadi salah satu menteri yang bergerak paling cepat dan pergerakannya harus terarah," jelasnya.
"Kalau sektor manufacturing nggak naik, Indonesia itu nggak bisa tumbuh tinggi. Karena kita butuh foreign direct investment, masuk ke sektor manufacturing, kita butuh ekspor yang tinggi. Itu banyak diproduksi dari sektor manufacturing, kemudian sektor manufacturing juga kan menyerap tenaga kerja,".
Sementara itu, ia menilai soal posisi beberapa menteri yang kembali dipercayakan kepada anggota partai cukup menjadi sorotan para pakar dan pelaku pasar. Salah satu posisi yang diisi anggota partai adalah Menteri Perindustrian (Menperin), yang dipercayakan kepada Agus Gumiwang dari Partai Golkar.
Sebelum diduduki Agus Guming, kursi menperin dipercayakan kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sejak tahun 2016. Ia menggantikan Saleh Husin dari Partai Hanura.
Ia mengatakan tidak peduli dari mana asal-usul menteri yang menjabat, asalkan ia konsisten.
"Memang dari dulu menteri perindustrian itu selalu orang partai. Sementara menteri keuangan selalu profesional. Menurut saya, terlepas dari partai maupun orang profesional, sangat penting buat menteri perindustrian ini jadi salah satu menteri yang bergerak paling cepat dan pergerakannya harus terarah," jelasnya.
(sef/sef) Next Article Malam Ketemu Relawan, Besok Pagi Jokowi Umumkan Nama Menteri
Itu dikarenakan sektor perindustrian adalah mesin utama dari pertumbuhan.
Masyita menyebut bahwa dalam 10 tahun terakhir, pertumbuhan di sektor manufakturing Indonesia masih di bawah pertumbuhan ekonomi, meskipun cukup mampu membantu pertumbuhan ekonomi.
"Jadi, manufacturing itu kayak by-product dari pertumbuhan ekonomi. In spite of dia meningkatkan pertumbuhan ekonomi," katanya lagi.
Oleh karenanya, ia menyebut perlu dibuat effort yang konsisten dan terus-menerus untuk dapat mengembangkan sektor ini. Salah satunya adalah dengan memilih menteri perindustrian yang mumpuni dan memahami keadaan industri Indonesia.
"Memang dari dulu menteri perindustrian itu selalu orang partai. Sementara menteri keuangan selalu profesional. Menurut saya, terlepas dari partai maupun orang profesional, sangat penting buat menteri perindustrian ini jadi salah satu menteri yang bergerak paling cepat dan pergerakannya harus terarah," jelasnya.
"Kalau sektor manufacturing nggak naik, Indonesia itu nggak bisa tumbuh tinggi. Karena kita butuh foreign direct investment, masuk ke sektor manufacturing, kita butuh ekspor yang tinggi. Itu banyak diproduksi dari sektor manufacturing, kemudian sektor manufacturing juga kan menyerap tenaga kerja,".
Sementara itu, ia menilai soal posisi beberapa menteri yang kembali dipercayakan kepada anggota partai cukup menjadi sorotan para pakar dan pelaku pasar. Salah satu posisi yang diisi anggota partai adalah Menteri Perindustrian (Menperin), yang dipercayakan kepada Agus Gumiwang dari Partai Golkar.
Sebelum diduduki Agus Guming, kursi menperin dipercayakan kepada Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto sejak tahun 2016. Ia menggantikan Saleh Husin dari Partai Hanura.
Ia mengatakan tidak peduli dari mana asal-usul menteri yang menjabat, asalkan ia konsisten.
"Memang dari dulu menteri perindustrian itu selalu orang partai. Sementara menteri keuangan selalu profesional. Menurut saya, terlepas dari partai maupun orang profesional, sangat penting buat menteri perindustrian ini jadi salah satu menteri yang bergerak paling cepat dan pergerakannya harus terarah," jelasnya.
(sef/sef) Next Article Malam Ketemu Relawan, Besok Pagi Jokowi Umumkan Nama Menteri
Most Popular