
Lapangan Kepodang Tinggal 3 Bulan, Ini Usulan dari BPH Migas
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
22 October 2019 20:09

Jakarta, CNBC Indonesia- Saka Energi Indonesia, anak usaha PT PGN Tbk (PGAS) akan melanjutkan pengelolaan Lapangan Kepodang Blok Muriah. Diperkirakan produksinya hanya sisa tiga bulan saja.
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Fansurullah Asa berharap setelah habis masa produksi, pipa gas Kalija I yang dikelola oleh PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) tetap dimanfaatkan.
Menurutnya jika tidak dimanfaatkan, akan merusak iklim investasi. Salah satu opsi yang dirinya tawarkan adalah membangun Floating Storage Regasification Unit (FSRU).
"Orang sudah modalin tahu-tahu gas habis, modal aja belum balik. Maka saya melihat pipa KJG ini mesti diprioritaskan untuk tetap digunakan," terangnya di Kementerian ESDM, Selasa, (22/10/2019).
Setelah FSRU di sana, imbuhnya, jangan diwacanakan kembali dengan batubara atau High Speed Diesel (HSD). Dirinya berharap agar Jawa ini menjadi clean energy. Dirinya mencontohkan salah satu kerusakan yang terjadi ketika menggunakan batubara adalah kejadian enam jam black out di Jawa.
"Batubara memang lebih murah daripada gas. Jadi kembali tadi masalah gas yang habis bukan ranah BPH Migas, tapi SKK Migas. Tugas kami melelang ruas itu. Semestinya pemerintah melihat pipa ini diprioritaskan," imbuhnya.
Terkait produksi yang tinggal tiga bulan lagi, menurutnya bisa floating FSRU, mengambil gas dari Bontang. Dirinya mengatakan, gas yang sudah tidak ada di Kepodang, sementara di Bontang masih banyak tinggal angkut. FSRU ini menurutnya menjadi salah satu opsi.
"Kalau orang sudah bangun apakah BUMN, Swasta, dia bangun investasi pipa, belum balik modal. Itu kan merusak iklim investasi di Indonesia. Nah ini jadi preseden yang merusak. Menurut saya pipa harus dimanfaatkan, komitmennya kan sampai 2025," paparnya.
Sebelumnya, Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani menyampaikan pihaknya tengah menunggu kesepakatan pihak Petronas dengan Saka Energi terkait ahli kelola lapangan migas tersebut. Karena waktunya yang singkat, pihaknya berharap proses alih bisnis kelola Lapangan Kepodang bisa segera rampung. Diprediksi gas lapangan Kepodang hanya bisa memproduksi gas sebesar 20 MMSCFD.
(dob/dob) Next Article Sisa 3 Bulan, Saka Energi Ambil Alih Kepodang dari Petronas
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Fansurullah Asa berharap setelah habis masa produksi, pipa gas Kalija I yang dikelola oleh PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) tetap dimanfaatkan.
Menurutnya jika tidak dimanfaatkan, akan merusak iklim investasi. Salah satu opsi yang dirinya tawarkan adalah membangun Floating Storage Regasification Unit (FSRU).
Setelah FSRU di sana, imbuhnya, jangan diwacanakan kembali dengan batubara atau High Speed Diesel (HSD). Dirinya berharap agar Jawa ini menjadi clean energy. Dirinya mencontohkan salah satu kerusakan yang terjadi ketika menggunakan batubara adalah kejadian enam jam black out di Jawa.
"Batubara memang lebih murah daripada gas. Jadi kembali tadi masalah gas yang habis bukan ranah BPH Migas, tapi SKK Migas. Tugas kami melelang ruas itu. Semestinya pemerintah melihat pipa ini diprioritaskan," imbuhnya.
Terkait produksi yang tinggal tiga bulan lagi, menurutnya bisa floating FSRU, mengambil gas dari Bontang. Dirinya mengatakan, gas yang sudah tidak ada di Kepodang, sementara di Bontang masih banyak tinggal angkut. FSRU ini menurutnya menjadi salah satu opsi.
"Kalau orang sudah bangun apakah BUMN, Swasta, dia bangun investasi pipa, belum balik modal. Itu kan merusak iklim investasi di Indonesia. Nah ini jadi preseden yang merusak. Menurut saya pipa harus dimanfaatkan, komitmennya kan sampai 2025," paparnya.
Sebelumnya, Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani menyampaikan pihaknya tengah menunggu kesepakatan pihak Petronas dengan Saka Energi terkait ahli kelola lapangan migas tersebut. Karena waktunya yang singkat, pihaknya berharap proses alih bisnis kelola Lapangan Kepodang bisa segera rampung. Diprediksi gas lapangan Kepodang hanya bisa memproduksi gas sebesar 20 MMSCFD.
(dob/dob) Next Article Sisa 3 Bulan, Saka Energi Ambil Alih Kepodang dari Petronas
Most Popular