
Pompa Produksi Migas di Kepodang, Saka Rp 369,6 M Tahun Ini

Semarang, CNBC Indonesia - PT Saka Energi Indonesia tahun ini bakal menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) hingga US$ 25 juta atau sekitar Rp369,6 M (asumsi kurs Rp14.784 per dolar AS) untuk kegiatan di lapangan Kepodang Blok Muriah. Hal tersebut dilakukan guna menggenjot tambahan produksi gas perusahaan dari wilayah tersebut.
Direktur Utama PT Saka Energi Indonesia Avep Disasmita mengatakan investasi sebesar itu diperuntukkan untuk kegiatan pengeboran sumur eksplorasi maupun pengembangan. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat memperpanjang umur produksi Lapangan Kepodang lebih lama lagi.
"Capex Lapangan Kepodang hampir sekitar US$ 20-25 juta untuk pengembangan dengan eksplorasi," ujar Avep saat ditemui di Onshore Receiving Facility (ORF) Kalimantan Jawa Gas (KJG) Tambak Lorok Semarang, Senin (17/4/2023).
Menurut Avep dengan adanya kegiatan pengeboran satu sumur eksplorasi di tahun ini, ia berharap dapat memperpanjang umur cadangan produksi lapangan Kepodang sekitar 5-10 tahun ke depan. Dengan demikian, pengiriman pasokan gas untuk pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) Tambak Lorok serta untuk industri di Semarang, Jawa Tengah dapat terjaga.
Produksi dari lapangan Kepodang sendiri saat ini tercatat hanya 10-15 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Adapun untuk rencana pengeboran 1 sumur eksplorasi tersebut, Saka telah mengajukan Put on Production (PoP), yang merupakan rencana untuk memproduksikan migas dari sumur temuan eksplorasi pada wilayah kerja produksi dengan menyambungkannya ke fasilitas produksi yang sudah ada.
"Rencana satu sumur eksplorasi tapi skematiknya put on production jadi kita tidak lagi menunggu sumur tambahan tapi sudah disetujui oleh SKK Migas karena jarak dekat hanya 4-4,5 km dengan eksisting kita," kata dia.
Sebelumnya, Avep menyampaikan pada 2023 perusahaan akan melakukan survei seismik tiga dimensi (3D Seismic) 500 KM2 untuk mendapatkan data dan memperbaiki data yang sudah ada di Lapangan Pangkah dan sekitarnya.
Kegiatan ini merupakan terobosan yang telah juga disetujui oleh SKK Migas sebagai Percepatan Komitmen Kerja Pasti (KKP).
Avep menambahkan, dukungan induk usaha PGN, selain survei seismik adalah dengan menyetujui rencana pemboran 2 sumur tambahan di Lapangan Sidayu, 1 sumur di Ujung Pangkah, dan 1 sumur eksplorasi di Lapangan Kepodang.
Pada 2023, PGN Saka akan agresif melakukan kegiatan untuk mempertahankan produksi serta meningkatkan produksi dengan koordinasi yang sangat intens dengan SKK Migas. Salah satunya dengan melakukan well deepening untuk mencapai lapisan yang berpotensi besar untuk mendapatkan cadangan yang cukup baik.
(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]