Pertamina Shipping Bidik Pendapatan Rp 59,1 Triliun di 2025

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
17 April 2023 13:35
Genjot Revenue, Pertamina Shipping Tambah Kapal Hingga Akuisisi PILOG (CNBC Indonesia TV)
Foto: Genjot Revenue, Pertamina Shipping Tambah Kapal Hingga Akuisisi PILOG (CNBC Indonesia TV)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina International Shipping (PIS), Subholding Integrated Marine Logistics Pertamina, menargetkan akan mengejar pendapatan atau revenue di tahun 2025 sebesar US$ 4 miliar atau setara dengan Rp 59,1 triliun.

"Untuk rencana jangka panjang sendiri, kita menargetkan 2025 revenue kita sudah hampir US$ 4 billion," ujar Direktur Utama PT PIS, Yoki Firnandi kepada CNBC Indonesia dalam 'Energy Corner', Senin (17/4/2023).

Adapun target revenue itu sejalan dengan pengembangan bisnis PT PIS yang akan terus bertumbuh dengan menambah aset ketersediaan kapal perusahaan dalam melayani pelanggan PT PIS. Yang mana, PT PIS juga menargetkan memiliki kapal sebanyak 130 kapal di tahun 2025 mendatang.

"Kami lakukan pembangunan dan pembelian kapal-kapal baru. Saat ini kapal milik PIS totalnya 96 unit, tentunya ada jumlah yang diremajakan kita bertumbuh dari jumlah maupun volume atau sizing. Ditargetkan 2025, kapal yang kami miliki kurang lebih hampir 130 unit. Jadi bertumbuh dari 96 ke 130," tambahnya.

Selain penambahan jumlah kapal, pihaknya akan menjajaki akuisisi dengan perusahaan internasional lainnya. "Tidak lain upaya kita akselerasi pertumbuhan bisnis, kapal, dan upgrade kapal. Jadi kurang lebih itu plan kita untuk penambahan kapal yang kita miliki," jelasnya.

Yang terbaru, Yoki juga mengatakan bahwa PIS sedang dalam tahap pengusulan pemegang saham untuk tender kapal Liquefied Natural Gas (LNG) di Qatar. Selain itu, ada juga proyek off shore dengan India, serta akan ada beberapa partner proyek yang dikerjakan seperti proyek terminal di Korea dan Amerika Serikat.

"Masih dalam tahap penajajalan namun kalau konsisten kita jalankan dan ini menurut sata han yang baik untuk target US$ 4 miliar dan pada saat pemegang saham minta IPO kita siap," tandas Yoki.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu, PIS baru saja mengantongi pendanaan hingga US$ 185 juta atau setara Rp 2,7 triliun dari konsorsium bank nasional dan mancanegara. Pendanaan ini juga ditujukan untuk investasi kapal dan infrastruktur terminal LPG.

Direktur Keuangan PIS, Diah Kurniawati memaparkan bahwa pendanaan yang diperoleh PIS berasal dari bank nasional dan juga mancanegara, di antaranya adalah SMBC, BNI, Bank Mandiri, BTPN, Mizuho, dan MUFG.

Pendanaan ini melanjutkan kesuksesan pendanaan sebelumnya di tahun 2021 sebesar US$ 134 juta untuk pembelian 2 VLCC, yang merupakan investasi kapal oil tanker terbesar dalam 10 tahun terakhir di Pertamina dan Indonesia.

"Hal ini menandakan tingkat kepercayaan investor yang sangat tinggi kepada PIS dan investasi ini sekaligus menjadi dukungan yang berarti untuk meningkatkan pertumbuhan bisnis perusahaan ke depan," ujar Diah, Rabu (15/2/2023).

"Kami meyakini pendanaan untuk investasi aset-aset baru di PIS ini akan mendorong pendapatan dan laba PIS di tahun 2023," lanjutnya.


(pgr/pgr)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pesta Harga Komoditas Berakhir, Gimana Efeknya ke PIS?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular