Sisa 3 Bulan, Saka Energi Ambil Alih Kepodang dari Petronas
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
21 October 2019 19:38
Jakarta, CNBC Indonesia - Saka Energi Indonesia, anak usaha PT PGN Tbk (PGAS), bakal melanjutkan pengelolaan Lapangan Kepodang Blok Muriah. Hal tersebut disampaikan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Senin, (21/10/2019).
Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani menyampaikan saat ini mereka tengah membereskan dokumennya. Diperkirakan produksinya kira-kira hanya tiga bulan saja.
Fatar mengatakan pihaknya tengah menunggu kesepakatan pihak Petronas dengan Saka Energi terkait ahli kelola lapangan migas tersebut. "Itu cadangannya tinggal tiga bulan produksi," terangnya di Hotel Dharmawangsa.
Karena waktunya yang singkat, pihaknya berharap proses alih bisnis kelola Lapangan Kepodang bisa segera rampung. Diprediksi gas lapangan Kepodang hanya bisa memproduksi gas sebesar 20 MMSCFD.
"Kita maunya secepatnya, kalau dia nggak mampu kita pikirkan sama yang lain. Kan sebentar saja. Kepodang kan ga banyak," imbuhnya.
Sebagai informasi, Lapangan Kepodang terletak di lepas pantai Jawa Timur, 180 kilometer ke arah timur laut dari Semarang.
Sebelumnya Sekretaris Perusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN Rachmat Hidayat mengatakan dampak dari penghentian penyaluran pasokan gas dari Kepodang di wilayah kerja Muriah yang dikelola oleh Petronas berbuntut pada berkurangnya keuntungan perusahaan.
"Secara tidak langsung berpotensi menyebabkan berkurangnya laba bersih perseroan sebesar US$ 17,3 juta [sekitar Rp 242 miliar, asumsi kurs Rp 14/US$]".
Pada Juni tahun lalu, PGN juga melayangkan gugatan ke pengadilan arbitrase terkait permasalahan ganti rugi dalam kontrak transportasi gas di Lapangan Kepodang Blok Muriah. Sebelumnya PGN bahkan telah melayangkan surat kepada Petronas Carigali terkait pembayaran kewajiban minimum, karena tidak terpenuhinya realisasi penyaluran gas bumi dari Lapangan Kepodang.
(dob/dob) Next Article Saka Energi Lanjutkan Pengelolaan Blok Pangkah
Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani menyampaikan saat ini mereka tengah membereskan dokumennya. Diperkirakan produksinya kira-kira hanya tiga bulan saja.
Fatar mengatakan pihaknya tengah menunggu kesepakatan pihak Petronas dengan Saka Energi terkait ahli kelola lapangan migas tersebut. "Itu cadangannya tinggal tiga bulan produksi," terangnya di Hotel Dharmawangsa.
"Kita maunya secepatnya, kalau dia nggak mampu kita pikirkan sama yang lain. Kan sebentar saja. Kepodang kan ga banyak," imbuhnya.
Sebagai informasi, Lapangan Kepodang terletak di lepas pantai Jawa Timur, 180 kilometer ke arah timur laut dari Semarang.
Sebelumnya Sekretaris Perusahaan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) atau PGN Rachmat Hidayat mengatakan dampak dari penghentian penyaluran pasokan gas dari Kepodang di wilayah kerja Muriah yang dikelola oleh Petronas berbuntut pada berkurangnya keuntungan perusahaan.
"Secara tidak langsung berpotensi menyebabkan berkurangnya laba bersih perseroan sebesar US$ 17,3 juta [sekitar Rp 242 miliar, asumsi kurs Rp 14/US$]".
Pada Juni tahun lalu, PGN juga melayangkan gugatan ke pengadilan arbitrase terkait permasalahan ganti rugi dalam kontrak transportasi gas di Lapangan Kepodang Blok Muriah. Sebelumnya PGN bahkan telah melayangkan surat kepada Petronas Carigali terkait pembayaran kewajiban minimum, karena tidak terpenuhinya realisasi penyaluran gas bumi dari Lapangan Kepodang.
(dob/dob) Next Article Saka Energi Lanjutkan Pengelolaan Blok Pangkah
Most Popular