
Paloh: Lucu, Nasdem Belum Dikasih Tahu Siapa Calon Menteri
Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
20 October 2019 13:59

Jakarta, CNBC Indonesia- Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Surya Paloh mengatakan sampai saat ini ia tidak tahu sama sekali soal jajaran kabinet menteri pemerintahan Jokowi periode II.
Menurutnya, Nasdem belum dikasih tahu sama sekali. "Terus terang saja yang paling lucu ini Nasdem, enggak dikasih tahu. Belum ada sampai hari ini, acaranya padat sekali ya," kata dia dijumpai di gedung DPR, Minggu (20/10/2019).
Ia menjelaskan pelantikan hari ini adalah momen besar bangsa Indonesia, hasil pemilu 2019 yang telah dilalui bersama.
"Saya pikir semua kita mengucapkan selamat dengan harapan tentunya kinerja yang dijalankan oleh pemerintahan dalam hal ini Pak Jokowi untuk masa kedua kalinya menjabat sebagai presiden, wakilnya pasti yang baru Pak Ma'ruf Amin, harus lebih baik dari waktu-waktu sebelumnya," jelasnya.
Tantangan pemerintahan kedua menurutnya bakal sangat kompleks, terutama soal menjaga persatuan bangsa dalam kesatuan pikiran dan cita-cita besar. Polarisasi, kata dia, sudah kadung terjadi di mana-mana dan tidak ada cara lain kecuali dirajut kembali. "Kepentingan nasional harus didahulukan daripada kepentingan sektoral."
(gus/gus) Next Article Nasdem Dapat 3 Menteri, Surya Paloh: Kami Terima Konsekuensi
Menurutnya, Nasdem belum dikasih tahu sama sekali. "Terus terang saja yang paling lucu ini Nasdem, enggak dikasih tahu. Belum ada sampai hari ini, acaranya padat sekali ya," kata dia dijumpai di gedung DPR, Minggu (20/10/2019).
"Saya pikir semua kita mengucapkan selamat dengan harapan tentunya kinerja yang dijalankan oleh pemerintahan dalam hal ini Pak Jokowi untuk masa kedua kalinya menjabat sebagai presiden, wakilnya pasti yang baru Pak Ma'ruf Amin, harus lebih baik dari waktu-waktu sebelumnya," jelasnya.
Tantangan pemerintahan kedua menurutnya bakal sangat kompleks, terutama soal menjaga persatuan bangsa dalam kesatuan pikiran dan cita-cita besar. Polarisasi, kata dia, sudah kadung terjadi di mana-mana dan tidak ada cara lain kecuali dirajut kembali. "Kepentingan nasional harus didahulukan daripada kepentingan sektoral."
(gus/gus) Next Article Nasdem Dapat 3 Menteri, Surya Paloh: Kami Terima Konsekuensi
Most Popular