
Jadi Menteri Jokowi: Darmin Pusing Urus Beras, Gula, & Daging
Monica Wareza, CNBC Indonesia
18 October 2019 18:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menggelar jumpa pisah kabinet periode I Presiden Jokowi bersama mitra kerja menteri-menteri bidang perekonomian, Jumat (18/10). Darmin sempat mengungkapkan pengalamannya selama 5 tahun menjabat sebagai menteri yang mengurusi persoalan ekonomi terutama di bidang pertanian.
Apa yang paling membuatnya harus pusing tujuh keliling mengkoordinasikan masalah?
"Yang paling ruwet persoalan satu beras. Kedua adalah gula. Ketiga tadinya dua tahun pertama itu paling pusing daging," kata Darmin di kantornya.
Selain daging, Darmin kadang kala muncul masalah soal harga bawang putih dan telur yang melonjak. Persoalan-persoalan yang membuatnya ruwet umumnya sektor pertanian, terutama soal kenaikan harga dan spesifik masalahnya.
"Harga daging sapi impor dihitung seperti apapun akan keluar angka Rp110 ribu per kg. Macam macam harganya badan sapi ada 70 macam harganya, yang dicatat BPS daging aja," katanya.
Persoalan lain adalah soal data pertanian yang bisa saling berbeda, sehingga sangat menjadi tantangan untuk mengambil keputusan.
"Permasalahan yang harus ditanya apa kita soal data jarang sepakat, apalgi kalau nggak disepakati ya pasti kesimpulan lain," katanya.
Masalah lain yang juga cukup menguras pikiran adalah terkait penetapan luas lahan pertanian, karena menyangkut masalah subsidi pupuk yang anggarannya triliunan rupiah. Darmin juga mengaku harus siap pasang badan, apalagi terkait dengan impor kebutuhan pokok bila di dalam negeri kekurangan.
"Saya harus akui walau saya pasang badan saja kan begitu kurang saya impor habis saya dicaci maki," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Menko Darmin Beberkan Prestasi RI Mampu Turunkan Kemiskinan
Apa yang paling membuatnya harus pusing tujuh keliling mengkoordinasikan masalah?
"Yang paling ruwet persoalan satu beras. Kedua adalah gula. Ketiga tadinya dua tahun pertama itu paling pusing daging," kata Darmin di kantornya.
"Harga daging sapi impor dihitung seperti apapun akan keluar angka Rp110 ribu per kg. Macam macam harganya badan sapi ada 70 macam harganya, yang dicatat BPS daging aja," katanya.
Persoalan lain adalah soal data pertanian yang bisa saling berbeda, sehingga sangat menjadi tantangan untuk mengambil keputusan.
"Permasalahan yang harus ditanya apa kita soal data jarang sepakat, apalgi kalau nggak disepakati ya pasti kesimpulan lain," katanya.
Masalah lain yang juga cukup menguras pikiran adalah terkait penetapan luas lahan pertanian, karena menyangkut masalah subsidi pupuk yang anggarannya triliunan rupiah. Darmin juga mengaku harus siap pasang badan, apalagi terkait dengan impor kebutuhan pokok bila di dalam negeri kekurangan.
"Saya harus akui walau saya pasang badan saja kan begitu kurang saya impor habis saya dicaci maki," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Menko Darmin Beberkan Prestasi RI Mampu Turunkan Kemiskinan
Most Popular