
Daya Saing Dilibas Vietnam, RI Minim Insinyur Hingga Dokter
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
17 October 2019 12:31

Saat ini, sejumlah negara seperti Vietnam, Thailand, Malaysia, India, hingga Bangladesh berebutan untuk menarik investasi di sektor manufaktur yang memang padat modal dan padat karya.
Meski daya saing masih berat, namun pemerintah Indonesia melakukan aksi jemput bola menarik investor luar masuk.
"Minggu lalu, BKPM dan Kementerian Perindustrian bikin satu delegasi ke Tiongkok untuk bertemu dengan industri mebel dan produk kayu di Guangzhou dan Fosan. Untuk manufaktur kita harus jemput bola, harus dikawal sampai ke ujung," kata Lembong.
Katanya, merek-merek tekstil asal AS juga saat ini mau menggeser ordernya dari China ke Indonesia, karena perang dagang yang terjadi.
Indonesia memang harus bekerja keras untuk menarik investasi di sektor manufaktur.
"Menteri Perindustrian bilang investasi di pertrokimia itu sekali tanam Rp 50 triliun. Tentu mengawal invetasi mega proyek seperti itu merupakan tantangan tersendiri, tapi sekali jadi itu akan menjadi basis semua cabang pohon industri. Tapi investor yang akan mengambil risiko puluhan triliun itu benar-benar memerlukan kepastian hukum, kawalan dari awal sampai akhir," paparnya. (wed/hoi)
Meski daya saing masih berat, namun pemerintah Indonesia melakukan aksi jemput bola menarik investor luar masuk.
"Minggu lalu, BKPM dan Kementerian Perindustrian bikin satu delegasi ke Tiongkok untuk bertemu dengan industri mebel dan produk kayu di Guangzhou dan Fosan. Untuk manufaktur kita harus jemput bola, harus dikawal sampai ke ujung," kata Lembong.
Indonesia memang harus bekerja keras untuk menarik investasi di sektor manufaktur.
"Menteri Perindustrian bilang investasi di pertrokimia itu sekali tanam Rp 50 triliun. Tentu mengawal invetasi mega proyek seperti itu merupakan tantangan tersendiri, tapi sekali jadi itu akan menjadi basis semua cabang pohon industri. Tapi investor yang akan mengambil risiko puluhan triliun itu benar-benar memerlukan kepastian hukum, kawalan dari awal sampai akhir," paparnya. (wed/hoi)
Pages
Most Popular