Apa Benar Investor Masih Ragu-Ragu Saat Ini, Kenapa?

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
14 October 2019 13:07
Perang dagang AS-China tampak mulai mencair.
Foto: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution. (CNBC Indonesia/Cantika Dinda)
Jakarta, CNBC Indonesia - Perang dagang AS-China tampak mulai mencair. Hal ini membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat. Bahkan pagi tadi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Senin (14/10/2019) dan terus memantapkan posissinya di zona hijau.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan bahwa butuh waktu untuk meyakinkan investor mau berinvestasi di Indonesia, butuh waktu.

"Situasinya arahnya mulai membaik. Ya jadi arahnya akan lebih membaik lagi. Pasti perlu waktu, supaya investor itu mau mengambil keputusan," ujar Darmin di kantornya, kepada CNBC Indonesia, Senin (14/10/2019).

Untuk diketahui, IHSG menguat pada perdagangan hari ini, Senin (14/10/2019) dengan mencatatkan kenaikan 0,38% ke level 6.129,23 indeks poin, dan terlihat terus memantapkan posisinya di zona hijau.

Sementara, pada Senin (14/10.2019), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.125. Rupiah menguat 0,09% dibandingkan posisi akhir pekan lalu dan berada di posisi terbaik sejak 24 September.

Maka dari itu, lanjut Darmin saat ini pihaknya sedang menyiapkan berbagai kebijakan untuk kemudahan berusaha. Sehingga dia optimistis segala kemudahan perizinan itu akan menjadi daya tarik investor masuk ke Indonesia.

"Kita sendiri memang menyiapkan berbagai kebijakan untuk kemudahan berusaha. Sehingga itu juga akan ikut nanti menjadi daya tarik investor masuk ke Indonesia," kata dia melanjutkan.

Sementara, untuk keseluruhan ekonomi di Indonesia dampak pertemuan perang dagang antara AS-China juga akan terlihat seiring berjalannya waktu. Pasalnya perang dagang antara AS-China tidak bisa dihentikan dengan cepat.

Dia mengibaratkan, dampaknya ke ekonomi Indonesia tidak semua mematikan mesin mobil yang sedang menyala.

"Tapi itu [Perang dagang AS-China] tidak bisa dihentikan tiba-tiba. Pasti perlu waktu, gak bisa tiba-tiba seperti mobil dimatikan mesinnya itu. Perang dagang itu ya perlahan, bertahap dia dihentikan," tuturnya.
(dru) Next Article Runyam! Lahan, Upah, Izin Bikin Investor Deg-Degan Masuk RI

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular