Luhut: Investor Uni Emirat Arab Bakal Serbu RI Bulan Ini

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
11 October 2019 15:30
Sejumlah investasi dari Uni Emirat Arab (UEA) bakal masuk ke Indonesia dalam bulan ini.
Foto: Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjdaitan (CNBC Indonesia/Cantika Adinda Putri)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan sejumlah investasi dari Uni Emirat Arab (UEA) yang bakal masuk ke Indonesia dalam bulan ini.

Luhut mengatakan bahwa investasi tersebut merupakan langkah lanjutan dari pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohamed Bin Zayen Al Nahyan, dan juga pelawatan dirinya yang ke UEA beberapa waktu lalu.

"Kerja sama dengan UEA sekarang berkembang empat. Karena, Crown Prince-nya sangat luar biasa. Sama Pak Jokowi begitu dekat, sehingga saya whatsapp-an, dan Presiden juga," tutur dia di kantornya, Jumat (11/10/2019).

Adapun investasi yang bakal diteken oleh UEA di Indonesia pertama yakni investasi lahan pertanian di Kalimantan Tengah seluas 100 hektare (Ha). Ia mengatakan, pada Sabtu (12/10/ 2019), UEA akan mengirim timnya untuk menindaklanjuti kesepakatan tersebut.

"Mengenai pertanian di mana mereka masuk 100.000 ha, timnya akan kemari, besok sudah datang, jadi betul-betul semua cepat. Jadi besok tim pertanian mereka akan melihat kedua kali lahan yang ada di Kalimantan Tengah. Mereka sudah melakukan riset pohon apa yang bisa ditanam di sana," terang dia.

Kerja sama berikutnya yakni soal pertahanan. Rencananya pada 23 Oktober 2019 nanti, pihak UEA akan menyelesaikan transaksi pembelian kapal pendarat tank (LST) dari Indonesia.

Dari UEA pun kata dia sudah mengirim perwakilan dari Angkatan Lautnya untuk menjajaki perjanjian tiga kapal pertama LST buatan Indonesia.

"Kemarin mendampingi ke Lampung, Surabaya, dan Sorong. Mereka sangat puas dan mereka akan mengimpor pertama kali tiga kapal itu," kata Luhut.

UEA juga akan berinvestasi dengan membangun Masjid Raya Solo yang akan mereplika Grand Mosque di Abu Dhabi. Dalam proyek ini, Pertamina juga akan memberikan dana hibah ke Pemda Solo untuk menunjang pembangunannya.

"Dan Grand Mosque Abu Dhabi itu oleh Crown Prince replikanya dibangunkan di Solo. Ini ada dua skemanya, pertama dari Pertamina yang dihibahkan ke Pemda Solo. Sekarang prosesnya sedang dijalankan tim dari kita akan berkunjung ke Abu Dhabi dan dia juga ke sini," imbuh Luhut.

Luhut menjelaskan, nantinya Masjid Raya Solo yang mereplika Grand Mosque Abu Dhabi tersebut akan dijadikan sebagai Islamic Center.

Selain itu, Luhut mengatakan pendanaan abadi (Sovereign Wealt Fund/SWF) dengan UEA juga bakal diteken pekan depan.

"Sovereign Wealth Fund sudah sangat maju. Minggu depan timnya akan datang kemari untuk bicara dengan tim kita. Kemenkeu dari awal sudah terlibat, Pak Luki dan Pak Edwin dari PT SMI. Jadi kita mau melakukan ini, karena Presiden Jokowi mau, sejak Crown Prince kunjungan kemari ini sudah bisa ditanda-tangani," terang Luhut.

Luhut menjelaskan, delegasi Indonesia telah berdiskusi dengan Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) dan beberapa pejabat tinggi di Abu Dhabi tentang SWF.

Nantinya, SWF tersebut bisa menggunakan dua mekanisme, misalnya implementasi investasi ADIA sekitar US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14,14 triliun (kurs Rp 14.100). Rencananya, dana tersebut akan masuk pada proyek properti, real estate, dan pengembangan destinasi wisata dan proyek-proyek swasta lainnya.

Skema lainnya, yakni pemerintah bisa juga membentuk Indonesian Sovereign Wealth Fund yang akan menjadi pooling dana investasi dari berbagai negara, termasuk UEA.

Sehingga, investasi ke Indonesia dapat ditingkatkan menjadi US$ 5- US$ 10 miliar dan seterusnya secara bertahap. Nantinya, dana tersebut bisa digunakan untuk pembiayaan proyek-proyek infrastruktur atau investasi secara umum.

Luhut juga menyampaikan, bahwa pemerintahan Abu Dhabi juga akan segera menyediakan lahan untuk membangun Kedutaan Besar Indonesia di Abu Dhabi. Seluruh kerja sama dengan UEA ini, kata dia adalah hal yang sangat baik dalam implementasinya, dan masih sesuai target.

"Jadi kalau kita melihat semua agenda ini too good too be true, ini semua on track," tutupnya
(dru) Next Article Jokowi Temui Pangeran Uni Emirat Arab, RI Tawarkan 21 Proyek

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular