
Pertamina Tolong, Jangan Biarkan Mafia Migas Balik Lagi!
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
11 October 2019 15:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Anggota Tim Reformasi dan Tata Kelola Migas Fahmy Radhi keras dalam mengkritik pembentukan trading arm baru PT Pertamina (Persero) di Singapura.
Ia khawatir Pertamina International Marketing and Distribution atau PIMD ini akan menjadi Petral Jilid 2.
Fahmy mengatakan, jika PIMD ini belum terlanjur lebih baik dibubarkan saja, namun kalau sudah terlanjur diperlukan pemimpin berintegritas tinggi yang tidak mempan dengan suap. Selain itu, diperlukan juga tata kelola yang baik.
Sebagai mantan anggota tim reformasi tata kelola migas yang ditugasi untuk membongkar praktik mafia migas di tubuh Petral pada 2014-2015 lalu, ia menjelaskan soal modus-modus para mafia migas yang berpotensi bisa terulang di PIMD.
"Sebelumnya berdasarkan sepak terjang dari mafia migas, berdasarkan kesaksian mafia migas maka sekali lagi saya khawatir PIMD akan dimanfaatkan juga oleh mafia migas," paparnya.
Mafia migas bisa berupa perorangan, kelompok, dan perusahaan. Mereka, kata dia, bisa hadir jika melihat dua kelemahan. Yakni, pengambil keputusan yang tak punya integritas dan tata kelola yang dibikin sedemikian rupa sehingga tidak transparan dan susah diakses publik atau lembaga berwenang.
Ia tahu niat Pertamina membentuk PIMD ini adalah baik, untuk memperluas ekspansi usaha. "Tapi kalau kemudian dimanfaatkan oleh mafia migas dan pernah terjadi, kenapa harus dilakukan lagi?"
Pertamina menegaskan pendirian Pertamina International Marketing & Distribution, Pte Ltd (PIMD) bukan untuk mengganti Petral, perusahaan yang memiliki rekam jejak sebagai mafia migas dan tersangkut korupsi.
"Petral merupakan trading arm Pertamina dalam import minyak mentah untuk kebutuhan domestik, sedangkan PIMD merupakan trading arm untuk menjual produk Pertamina maupun produk pihak ketiga di pasar international. Jadi jelas PIMD jangan disamakan dengan Petral, karena PIMD fokus untuk menghasilkan pendapatan tambahan melalui penjualan di luar negeri. Jadi bukan untuk memenuhi kebutuhan domestik," kata Fajriyah Usman, VP Corporate Communication Pertamina.
(gus/gus) Next Article Psst..Pertamina Disebut Lahirkan Petral Jilid II, Ada Apa?
Ia khawatir Pertamina International Marketing and Distribution atau PIMD ini akan menjadi Petral Jilid 2.
Sebagai mantan anggota tim reformasi tata kelola migas yang ditugasi untuk membongkar praktik mafia migas di tubuh Petral pada 2014-2015 lalu, ia menjelaskan soal modus-modus para mafia migas yang berpotensi bisa terulang di PIMD.
"Sebelumnya berdasarkan sepak terjang dari mafia migas, berdasarkan kesaksian mafia migas maka sekali lagi saya khawatir PIMD akan dimanfaatkan juga oleh mafia migas," paparnya.
Mafia migas bisa berupa perorangan, kelompok, dan perusahaan. Mereka, kata dia, bisa hadir jika melihat dua kelemahan. Yakni, pengambil keputusan yang tak punya integritas dan tata kelola yang dibikin sedemikian rupa sehingga tidak transparan dan susah diakses publik atau lembaga berwenang.
Ia tahu niat Pertamina membentuk PIMD ini adalah baik, untuk memperluas ekspansi usaha. "Tapi kalau kemudian dimanfaatkan oleh mafia migas dan pernah terjadi, kenapa harus dilakukan lagi?"
Pertamina menegaskan pendirian Pertamina International Marketing & Distribution, Pte Ltd (PIMD) bukan untuk mengganti Petral, perusahaan yang memiliki rekam jejak sebagai mafia migas dan tersangkut korupsi.
"Petral merupakan trading arm Pertamina dalam import minyak mentah untuk kebutuhan domestik, sedangkan PIMD merupakan trading arm untuk menjual produk Pertamina maupun produk pihak ketiga di pasar international. Jadi jelas PIMD jangan disamakan dengan Petral, karena PIMD fokus untuk menghasilkan pendapatan tambahan melalui penjualan di luar negeri. Jadi bukan untuk memenuhi kebutuhan domestik," kata Fajriyah Usman, VP Corporate Communication Pertamina.
(gus/gus) Next Article Psst..Pertamina Disebut Lahirkan Petral Jilid II, Ada Apa?
Most Popular