
Naik Mobil Keliling Kota, Jokowi Pamer MRT ke Pangeran UEA
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
24 July 2019 11:24

Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan menggelar pertemuan bilateral dengan Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UAE) Syekh Mohammed bin Zayef Al Nahyan di Istana Bogor, Jawa Barat.
Dalam pertemuan tersebut, kedua negara akan meneken kerja sama di bidang energi. Selain itu, pemerintah Indonesia akan menawarkan setidaknya 21 proyek investasi kepada Syekh Mohammed beserta delegasi yang diisi oleh pengusaha.
Pada pagi ini, Jokowi yang ditemani Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sempat menjemput Syekh Mohammed beserta rombongan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengemukakan, sebelum menuju Istana Kepresidenan Bogor, rombongan Jokowi dan Syekh Mohammed sempat berkeliling jalanan Ibu Kota.
"Sebelum menuju Bogor, rombongan terbatas Presiden dan Pangeran keluar dari jalan tol menuju bundaran HI," kata Bey, Rabu (24/7/2019).
Jokowi, kata Bey, ingin menunjukkan kepada Syekh Mohammed pesatnya pembangunan infrastruktur yang digenjot Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya, adalah Masa Rapid Transit (MRT).
"Presiden ingin menunjukkan pesatnya pembangunan di Indonesia dengan melewati kawasan yang menjadi ikon Ibu kota Indonesia, yaitu bundaran HI, karena di sini terdapat juga MRT," kata Bey.
Pemerintah memastikan akan ada tiga kerja sama yang sudah pasti diteken dalam pertemuan tersebut. Kepastian ini adalah tindak lanjut dari kunjungan Menteri Energi dan Industri UEA Suhail Mohamed Al Mazrouei ke Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Ketiga kerja sama tersebut adalah proyek pembangunan fasilitas pengolahan minyak atau kilang proyek revitalisasi (Refinery Development Master Plan/RDMP)di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Kemudian, kerja sama di pengembangan industri petrokimia dengan PT Chandra Asri Petrcochemical Tbk, dan terakhir yaitu kerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia Maspion di Surabaya, Jawa Timur.
Adapun total investasi dari tiga kerja sama tersebut mencapai US$ 9 miliar atau setara Rp 125,5 triliun dengab kurs saat ini.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah juga akan menawarkan 21 proyek investasi kepada UEA. Salah satunya, destinasi wisata prioritas Indonesia seperti Mandalika, Nusa Tenggara Barat.
"Kita sudah siapkan lisnya, ada 21 proyek untuk siapa saja yang datang," kata Luhut.
(gus/gus) Next Article Jokowi Temui Pangeran Uni Emirat Arab, RI Tawarkan 21 Proyek
Dalam pertemuan tersebut, kedua negara akan meneken kerja sama di bidang energi. Selain itu, pemerintah Indonesia akan menawarkan setidaknya 21 proyek investasi kepada Syekh Mohammed beserta delegasi yang diisi oleh pengusaha.
Pada pagi ini, Jokowi yang ditemani Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sempat menjemput Syekh Mohammed beserta rombongan di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengemukakan, sebelum menuju Istana Kepresidenan Bogor, rombongan Jokowi dan Syekh Mohammed sempat berkeliling jalanan Ibu Kota.
"Sebelum menuju Bogor, rombongan terbatas Presiden dan Pangeran keluar dari jalan tol menuju bundaran HI," kata Bey, Rabu (24/7/2019).
Jokowi, kata Bey, ingin menunjukkan kepada Syekh Mohammed pesatnya pembangunan infrastruktur yang digenjot Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya, adalah Masa Rapid Transit (MRT).
"Presiden ingin menunjukkan pesatnya pembangunan di Indonesia dengan melewati kawasan yang menjadi ikon Ibu kota Indonesia, yaitu bundaran HI, karena di sini terdapat juga MRT," kata Bey.
Pemerintah memastikan akan ada tiga kerja sama yang sudah pasti diteken dalam pertemuan tersebut. Kepastian ini adalah tindak lanjut dari kunjungan Menteri Energi dan Industri UEA Suhail Mohamed Al Mazrouei ke Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Ketiga kerja sama tersebut adalah proyek pembangunan fasilitas pengolahan minyak atau kilang proyek revitalisasi (Refinery Development Master Plan/RDMP)di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Kemudian, kerja sama di pengembangan industri petrokimia dengan PT Chandra Asri Petrcochemical Tbk, dan terakhir yaitu kerja sama dengan PT Pelabuhan Indonesia Maspion di Surabaya, Jawa Timur.
Adapun total investasi dari tiga kerja sama tersebut mencapai US$ 9 miliar atau setara Rp 125,5 triliun dengab kurs saat ini.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah juga akan menawarkan 21 proyek investasi kepada UEA. Salah satunya, destinasi wisata prioritas Indonesia seperti Mandalika, Nusa Tenggara Barat.
"Kita sudah siapkan lisnya, ada 21 proyek untuk siapa saja yang datang," kata Luhut.
(gus/gus) Next Article Jokowi Temui Pangeran Uni Emirat Arab, RI Tawarkan 21 Proyek
Most Popular