Daya Saing RI Melorot, Pengusaha Titip Pesan Buat Jokowi

Lidya Kembaren, CNBC Indonesia
10 October 2019 15:26
Pengusaha memberikan beberapa pesan agar ada perbaikan daya saing.
Foto: Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan P Roeslani (CNBC Indonesia/Anastasia Arvirianty)
Jakarta, CNBC Indonesia - World Economic Forum (WEF) mengeluarkan daftar peringkat negara paling kompetitif di dunia. Dalam laporan tersebut, Singapura terpilih sebagai negara terkompetitif dalam Laporan Daya Saing Global 2019.

Berbeda dari Singapura, Indonesia hanya mampu menempati peringkat ke-50 dari 141 negara atau turun 5 peringkat dari penilaian yang sama di 2018 lalu dari posisi ke-45. Dari 12 indikator yang diukur, Indonesia hanya mendapat nilai sebesar 64,6 atau -0,3 dibanding 2018.

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rosan P Roeslani mengatakan, Indonesia sebetulnya tidak turun jauh kalau dilihat dari skornya, tapi dibandingkan negara Asia lainnya memang jauh, karena kebijakan pemerintah yang masih stagnan. Sedangkan negara lain telah melakukan reformasi kebijakan lebih pesat.



"Daya saing turun memang masalah produktivitas, masalah lain sudah membaik. Skor kita bukan turun tapi negara lain lompatannya tinggi, reformasi lebih cepat," ujar Rosan di Kemenko Perekonomian, Kamis (10/10/2019).

Ia menilai saat ini pemerintah telah melakukan perbaikan terutama dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM) nya. Hal ini tercermin dari fokus pemerintah untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja melalui program vokasi.

"Ini sebetulnya sudah di-address (ditanggapi) pemerintah masalah human capital. Ini jadi pekerjaan rumah utama dan ini akan menjadi prioritas Pak Presiden 5 tahun ke depan bagaimana human capital ini sehingga tentunya produktivitas meningkat dan daya siang tinggi," jelasnya.

Ia menekankan masalah ini tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah. Namun, harus dilakukan oleh semua pihak termasuk pengusaha.

"Ini tidak bisa hanya dipikirkan pemerintah sendiri, dunia usaha sendiri, ini harus dipikirkan bersama. Memang tidak semua harus masuk universitas. Kita sudah melakukan bagaimana meningkatkan SDM melalui program vokasi training dan education. Kita sudah kerja sama dengan Kadin Jerman," tegasnya.


(hoi/hoi) Next Article Pengusaha: Faktor Pemilu Juga Bikin Daya Saing RI Rontok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular