Ambruk Lagi, Proyek Tol Desari Disetop Sementara?
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
09 October 2019 18:57
Jakarta, CNBC Indonesia - Kegiatan konstruksi proyek Tol Depok-Antasari (Desari) kembali mengalami kecelakaan konstruksi. Insiden itu terjadi pada Selasa (8/10/2019) saat tengah dilakukan pengecoran terowongan.
Tol ini dibangun sepanjang 21,54 km dan menjadi salah satu alternatif jalur masuk menuju kota Jakarta dari kawasan selatan Jakarta. Tol Desari sendiri merupakan milik PT Citra Waspphutowa yang merupakan anak perusahaan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), operator tol Tol Cawang-Tanjung Priok.
Apakah proyek ini dihentikan sementara?
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPTJ) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), tidak memberi jawaban pasti mengenai hal ini. Yang jelas, saat ini reruntuhan material sudah dibersihkan.
"Sementara yang dilakukan pembersihan lokasi dan pengecekan kekuatan struktur," ungkap Danang Parikesit kepada CNBC Indonesia, Rabu (9/10/2019).
Dari hasil pengamatan sementara, indikasi penyebab kecelakaan tersebut adalah karena ketidakmampuan perancah menahan beban beton yang sedang dicor dalam waktu cepat. Meski pengecoran dilakukan secara cepat, menurutnya kecelakaan masih bisa diantisipasi.
"Karena prosesnya lambat dan ada kesempatan evakuasi," kata Danang.
Secara rinci, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dari ahli dari badan usaha dan Ditjen Bina Konstruksi serta Komite Keselamatan Konstruksi untuk menelaah kejadian ini.
"Kita tunggu hasilnya. Sementara itu kita minta BUJT memperketat proses manajemen konstruksi dan pengawasan pembangunan," katanya.
Kejadian runtuhnya konstruksi Tol Desari sudah kali kedua terjadi. Pada Januari 2018, kejadian serupa pernah terjadi. Kejadian itu menambah daftar panjang insiden kecelakaan proyek berbasis layang. Saat itu, ada kebijakan moratorium proyek infrastruktur layang yang sedang dikerjakan oleh para BUMN.
(hoi/hoi) Next Article Tol Desari, Proyek Prioritas Jokowi yang 2 Kali Ambruk
Tol ini dibangun sepanjang 21,54 km dan menjadi salah satu alternatif jalur masuk menuju kota Jakarta dari kawasan selatan Jakarta. Tol Desari sendiri merupakan milik PT Citra Waspphutowa yang merupakan anak perusahaan PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP), operator tol Tol Cawang-Tanjung Priok.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPTJ) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), tidak memberi jawaban pasti mengenai hal ini. Yang jelas, saat ini reruntuhan material sudah dibersihkan.
"Sementara yang dilakukan pembersihan lokasi dan pengecekan kekuatan struktur," ungkap Danang Parikesit kepada CNBC Indonesia, Rabu (9/10/2019).
Dari hasil pengamatan sementara, indikasi penyebab kecelakaan tersebut adalah karena ketidakmampuan perancah menahan beban beton yang sedang dicor dalam waktu cepat. Meski pengecoran dilakukan secara cepat, menurutnya kecelakaan masih bisa diantisipasi.
"Karena prosesnya lambat dan ada kesempatan evakuasi," kata Danang.
Secara rinci, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan dari ahli dari badan usaha dan Ditjen Bina Konstruksi serta Komite Keselamatan Konstruksi untuk menelaah kejadian ini.
"Kita tunggu hasilnya. Sementara itu kita minta BUJT memperketat proses manajemen konstruksi dan pengawasan pembangunan," katanya.
Kejadian runtuhnya konstruksi Tol Desari sudah kali kedua terjadi. Pada Januari 2018, kejadian serupa pernah terjadi. Kejadian itu menambah daftar panjang insiden kecelakaan proyek berbasis layang. Saat itu, ada kebijakan moratorium proyek infrastruktur layang yang sedang dikerjakan oleh para BUMN.
(hoi/hoi) Next Article Tol Desari, Proyek Prioritas Jokowi yang 2 Kali Ambruk
Most Popular