Internasional

Hong Kong Masih Membara, Militer China Peringatkan Pendemo

Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
07 October 2019 06:09
Demo Hong Kong kembali memanas, Minggu (6/10/2019)
Foto: Demo Hong Kong (REUTERS/Athit Perawongmetha)
Jakarta, CNBC Indonesia - Demo Hong Kong kembali memanas, Minggu (6/10/2019). Bahkan kekerasan kembali meningkat antara pendemo dengan polisi setempat.

Kekerasan yang terjadi pun membuat tentara China mengeluarkan peringatan kepada para demonstran. Pasalnya, mereka menyorot laser ke barak tentara di pusat kota, yang menjadi interaksi langsung pertama pendemo dengan militer selama empat bulan demonstrasi terjadi.


Barisan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China di distrik Kowloon bahkan menegaskan akan menangkap pendemo jika menyasar pasukan dan dinding markas militer dengan lampu laser yang mereka bawa. "Ada konsekuensi atas tindakan Anda," ujar salah satu tentara melalui pengeras suara sebagaimana dikutip dari Reuters.

Demonstrasi kembali terjadi pada akhir pekan. Kali ini, selain menuntut demokratisasi di Hong Kong, pendemo juga mengecam aturan darurat baru yang diberlakukan pemerintah Hong Kong. Di mana adanya pelarangan penutup wajah atau masker saat demo.

Pengguna masker akan terancam hukuman maksimal satu tahun penjara. "Undang-undang anti penutup wajah ini memicu kemarahan kita dan lebih banyak orang lagi akan turun ke jalan," kata Lee seorang pengunjuk rasa.


"Kami tidak takut dengan undang-undang baru, kami akan terus berjuang. Kami akan berjuang untuk kebenaran. Saya memakai topeng untuk memberi tahu pemerintah bahwa saya tidak takut akan tirani," ujarnya lagi.

Dalam investigasi Reuters, setidaknya sekitar 10.000 hingga 12.000 tentara PLA sudah masuk ke Hong Kong. Jumlah itu naik dari 3.000 hingga 5.000 pada bulan-bulan sebelum langkah peningkatan pertahan ulang tahun China 1 Oktober lalu digelar.

Surat kabar pemerintah China, Xinhua menyebut masuknya militer sebagai 'rotasi' rutin yang sudah dilakukan China di Hong Kong sejak kota itu diserahkan oleh Inggris pada tahun 1997.

Alasan ini dapat diterima, mengingat China memang telah berusaha untuk mengendalikan stabilitas di wilayah ini selama bertahun-tahun. Alasan ini juga diperkuat oleh pernyataan pemimpin Hong Kong Carrie Lam.

[Gambas:Video CNBC]


(sef/sef) Next Article Demo Belum Reda, China Copot Pejabat Penting di Hong Kong

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular