
Demo Terus, Amit-amit RI Jadi Kayak Hong Kong
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
01 October 2019 06:23

Menurut ekonom INDEF Bima Yudhistira, kekhawatiran ke arah sana pasti ada. Apalagi, polanya hampir sama dengan Hong Kong.
"Awalnya ada penolakan RUU tapi karena tidak cepat direspon pemerintah jadi merembet ke isu lainnya," jelasnya pada CNBC Indonesia, Selasa (1/10/2019).
Ia mengatakan jika hal ini terjadi, dampaknya akan buruk bagi investor ke depan. Investor bisa menghindari pasar saham karena volatilitas yang tinggi dan ketidakpastian politik.
"Apalagi jika ada isu penggagalan pelantikan Jokowi atau pasca pelantikan demonya masih terus bergulir ya bisa jadi delegitimasi pemerintah," katanya.
Dunia usaha bisa terganggu, salah satunya logistik. Bisa juga menganggu ekspor impor.
Dampak lainnya adalah pariwisata. Mungkin akan ada travel warning dari banyak negara karena demonstrasi yang terus terjadi.
"Jadi kalau diakumulasi 1 bulan terakhir ini Rp 7,5 triliun dana asing sudah keluar per penutupan sore dalam bentuk net sales atau penjualan bersih asing," katanya. (sef/sef)
"Awalnya ada penolakan RUU tapi karena tidak cepat direspon pemerintah jadi merembet ke isu lainnya," jelasnya pada CNBC Indonesia, Selasa (1/10/2019).
Ia mengatakan jika hal ini terjadi, dampaknya akan buruk bagi investor ke depan. Investor bisa menghindari pasar saham karena volatilitas yang tinggi dan ketidakpastian politik.
Dunia usaha bisa terganggu, salah satunya logistik. Bisa juga menganggu ekspor impor.
Dampak lainnya adalah pariwisata. Mungkin akan ada travel warning dari banyak negara karena demonstrasi yang terus terjadi.
"Jadi kalau diakumulasi 1 bulan terakhir ini Rp 7,5 triliun dana asing sudah keluar per penutupan sore dalam bentuk net sales atau penjualan bersih asing," katanya. (sef/sef)
Pages
Most Popular