Beroperasi 2021, 1% Lahan Kereta Cepat JKT-BDG Belum Bebas

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
30 September 2019 13:26
Kereta cepat Jakarta-Bandung masih menyisakan lahan 1%.
Foto: foto/Kereta Cepat Indonesia/foto. Choirul Anwar
Jakarta, CNBC Indonesia - Pembebasan lahan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sudah mencapai 99,03%. Artinya, tidak sampai 1% semua lahan yang dibutuhkan sudah terbebas.

Direktur Jenderal Pengadaan Tanah Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Arie Yuriwin, merinci sisa kebutuhan tanah yang belum terbebas.

"Jadi 1% saja, hanya tanah-tanah sisa yang terdampak saja," ungkapnya ketika di temui di lokasi di casting yard 1 proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, di sisi KM26 Tol Jakarta-Cikampek, pada acara pemasangan girder perdana kereta cepat, Senin (30/9/2019).



Dikatakan bahwa yang belum terselesaikan tinggal beberapa titik di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Ditargetkan, seluruh pengadaan lahan sudah rampung pada akhir Oktober 2019.

"1% itu sekitar 1,4 km. Karena masih ada keberatan harga dan sekarang sedang kita proses untuk konsinyasi," imbuhnya. Konsinyasi merupakan mekanisme menitipkan kompensasi pembebasan lahan di pengadilan.

Sementara itu, Direktur Utama PT KCIC, Chandra Dwiputra mengatakan bahwa ada kabar baik datang dari Bandung. Salah satu bridge continuous beam yang terbentang di atas ramp jalan tol Purbaleunyi telah sukses tersambung.  



"Terdapat milestone lain di mana salah satu bridge continuous beam kita di DK131 yang berlokasi di Buah Batu, Bandung telah sukses tersambung pada Rabu, 25 September lalu," terang Chandra.

Secara keseluruhan, pembangunan fisik kereta cepat Jakarta-Bandung ditargetkan rampung pada akhir 2020. Selanjutnya, pada pertengahan 2021 diharapkan kereta cepat Jakarta-Bandung sudah bisa beroperasi.
(hoi/hoi) Next Article KA Cepat JKT-SMRG Rp 58 T, APBN Tak Kuat Biayai!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular