
Menteri Rini Puji Peran China di Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
30 September 2019 12:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Girder atau balok layang perdana proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung akhirnya dipasang mulai Senin (30/9). Kegiatan ini jadi tonggak penting bagi proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung yang mulai groundbreaking Januari 2016 lalu.
Prosesi peletakan girder pertama tersebut dilaksanakan di casting yard 1 proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, yang ada di sisi KM26 Tol Jakarta-Cikampek, sekitar Gerbang Tol Cikarang Utama.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno hadir langsung prosesi pemasangan balok perdana ini. Dalam sambutannya, Rini mengatakan bahwa prosesi ini tak lepas dari kerja sama yang baik antara Indonesia dengan China.
"Termasuk partnership dari Tiongkok. Ini semua tidak bisa terjadi kalau tidak ada saling kepercayaan," ungkapnya.
Ia berterima kasih kepada Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Republik Indonesia Xiao Qian. Rini bilang, Xiao Qian kerap mengingatkan tahapan-tahapan penting dalam proyek ini.
"Tidak terlepas kerja kerasnya Pak Dubes sejak datang. Bawa catatan, ini belum lho Bu. Kalau tidak saya juga lupa. Sering kali kalau anak buah saya sendiri suka takut ngasih tahu kalau ada yang belum selesai," katanya.
Berdirinya pier-pier megah yang membentang disepanjang area Cikarang Utama ini menjadi bagian dari pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Nantinya, bangunan ini digunakan sebagai jalur layang kereta cepat.
Sebagai informasi, struktur elevated mendominasi hampir 60% jalur kereta cepat sepanjang 142,3km. Sisanya, jalur kereta digarap at grade, di antaranya melalui beberapa terowongan menembus bukit.
Sementara itu, Direktur Utama PT KCIC, Chandra Dwiputra mengatakan bahwa proses instalasi ini dapat menjadi semangat untuk mewujudkan kereta cepat sebagai solusi masyarakat perkotaan dalam bertransportasi antar kota dengan cara dan nuansa yang baru.
"Kereta cepat Jakarta Bandung hadir sebagai solusi masyarakat dalam bertransportasi antar kota, menawarkan kecepatan dari segi waktu, sehingga perjalanan lebih aman, efektif, efisien, dan nyaman," ujar Chandra dalam sambutannya.
Pekerjaan konstruksi proyek kereta cepat dilakukan secara massif di berbagai titik untuk mempercepat proses pembangunan. Selain Tunnel Walini yang telah berhasil ditembus pada pertengahan Mei 2019 lalu, saat ini juga sedang dilakukan proses konstruksi pada 12 tunnel lainnya baik dari sisi inlet maupun dari sisi outlet.
Secara paralel, persiapan pembangunan juga terus dilakukan pada bangunan prasarana kereta cepat seperti stasiun di keempat titik yakni Halim, Karawang, Walini, Tegalluar) dan depo yang berlokasi di Tegalluar.
Melaju melintasi Halim hingga Tegalluar dengan waktu tempuh 36 menit (untuk perjalanan langsung) hingga 46 menit (untuk perjalanan tidak langsung), kereta cepat akan menjadi moda transportasi massal tercepat di Indonesia. Kapasitas penumpang dicanangkan 601 orang tiap perjalanan.
(hoi/hoi) Next Article KA Cepat JKT-SMRG Rp 58 T, APBN Tak Kuat Biayai!
Prosesi peletakan girder pertama tersebut dilaksanakan di casting yard 1 proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, yang ada di sisi KM26 Tol Jakarta-Cikampek, sekitar Gerbang Tol Cikarang Utama.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno hadir langsung prosesi pemasangan balok perdana ini. Dalam sambutannya, Rini mengatakan bahwa prosesi ini tak lepas dari kerja sama yang baik antara Indonesia dengan China.
"Termasuk partnership dari Tiongkok. Ini semua tidak bisa terjadi kalau tidak ada saling kepercayaan," ungkapnya.
Ia berterima kasih kepada Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok untuk Republik Indonesia Xiao Qian. Rini bilang, Xiao Qian kerap mengingatkan tahapan-tahapan penting dalam proyek ini.
"Tidak terlepas kerja kerasnya Pak Dubes sejak datang. Bawa catatan, ini belum lho Bu. Kalau tidak saya juga lupa. Sering kali kalau anak buah saya sendiri suka takut ngasih tahu kalau ada yang belum selesai," katanya.
Berdirinya pier-pier megah yang membentang disepanjang area Cikarang Utama ini menjadi bagian dari pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung. Nantinya, bangunan ini digunakan sebagai jalur layang kereta cepat.
Sebagai informasi, struktur elevated mendominasi hampir 60% jalur kereta cepat sepanjang 142,3km. Sisanya, jalur kereta digarap at grade, di antaranya melalui beberapa terowongan menembus bukit.
Sementara itu, Direktur Utama PT KCIC, Chandra Dwiputra mengatakan bahwa proses instalasi ini dapat menjadi semangat untuk mewujudkan kereta cepat sebagai solusi masyarakat perkotaan dalam bertransportasi antar kota dengan cara dan nuansa yang baru.
"Kereta cepat Jakarta Bandung hadir sebagai solusi masyarakat dalam bertransportasi antar kota, menawarkan kecepatan dari segi waktu, sehingga perjalanan lebih aman, efektif, efisien, dan nyaman," ujar Chandra dalam sambutannya.
Pekerjaan konstruksi proyek kereta cepat dilakukan secara massif di berbagai titik untuk mempercepat proses pembangunan. Selain Tunnel Walini yang telah berhasil ditembus pada pertengahan Mei 2019 lalu, saat ini juga sedang dilakukan proses konstruksi pada 12 tunnel lainnya baik dari sisi inlet maupun dari sisi outlet.
Secara paralel, persiapan pembangunan juga terus dilakukan pada bangunan prasarana kereta cepat seperti stasiun di keempat titik yakni Halim, Karawang, Walini, Tegalluar) dan depo yang berlokasi di Tegalluar.
Melaju melintasi Halim hingga Tegalluar dengan waktu tempuh 36 menit (untuk perjalanan langsung) hingga 46 menit (untuk perjalanan tidak langsung), kereta cepat akan menjadi moda transportasi massal tercepat di Indonesia. Kapasitas penumpang dicanangkan 601 orang tiap perjalanan.
(hoi/hoi) Next Article KA Cepat JKT-SMRG Rp 58 T, APBN Tak Kuat Biayai!
Most Popular