Mitigasi Bencana, Kemenkeu Siapkan Anggaran Rp 5 T di 2020
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
26 September 2019 14:51
Jakarta, CNBC Indonesia - Setiap tahun, Kemenkeu selalu menyiapkan dana mitigasi bencana hingga Rp 5 triliun. Hal ini juga dilakukan di APBN 2020.
"Di 2020, selalu menyiapkan pendanaan dalam tiga hal untuk tanggap darurat, yang biasanya tiap tahun disiapkan Rp 4 triliun sampai Rp 5 triliun untuk tanggap darurat bencana," ujar Dirjen Anggaran Kemenkeu Askolani dalam media briefing dengan wartawan di Kemenkeu, Kamis (26/9/2019).
Adapun dana mitigasi bencana itu, lanjut Askolani, akan disalurkan kepada tiga lembaga seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan Badan Informasi Geospasial (BIG).
"Untuk mitigasi bencana yang lead, dominan akan dilakukan oleh BPPT dan BIG. Yang akan mengeksekusi bisa membantu pemerintah daerah (pemda) untuk bisa mengatasi masalah bencana," tuturnya.
Selain itu, pada 2020, pihaknya juga akan diperuntukkan untuk pemulihan bencana alam di Palu dan NTB, yang sebelumnya sudah dilakukan pada 2019.
Pemulihan bencana yang akan dilakukan, di Palu dan NTB, kata Askolani bukan hanya untuk mendukung alat pencegahan bencana saja, tapi juga untuk sosialisasi ke masyarakat.
"Masyarakat perlu di edukasi. Supaya bisa di-mitigasi ke depannya. Indonesia memang rawan, pemerintah sudah punya planning jangka pendek dan menengah," tuturnya.
Pada 2019 sendiri, Askolani meyakini bahwa dana mitigasi bencana tersedia sampai akhir tahun. Bahkan di tengah maraknya kebakaran hutan yang saat ini terjadi di Kalimantan dan Sumatera.
"Kebakaran hutan pun kita dukung dari anggaran dana bencana [tahun anggaran 2019]," jelas dia.
(dru) Next Article Saat Megawati Bicara Sri Mulyani Pelit, Kenapa?
"Di 2020, selalu menyiapkan pendanaan dalam tiga hal untuk tanggap darurat, yang biasanya tiap tahun disiapkan Rp 4 triliun sampai Rp 5 triliun untuk tanggap darurat bencana," ujar Dirjen Anggaran Kemenkeu Askolani dalam media briefing dengan wartawan di Kemenkeu, Kamis (26/9/2019).
Adapun dana mitigasi bencana itu, lanjut Askolani, akan disalurkan kepada tiga lembaga seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), dan Badan Informasi Geospasial (BIG).
Selain itu, pada 2020, pihaknya juga akan diperuntukkan untuk pemulihan bencana alam di Palu dan NTB, yang sebelumnya sudah dilakukan pada 2019.
Pemulihan bencana yang akan dilakukan, di Palu dan NTB, kata Askolani bukan hanya untuk mendukung alat pencegahan bencana saja, tapi juga untuk sosialisasi ke masyarakat.
"Masyarakat perlu di edukasi. Supaya bisa di-mitigasi ke depannya. Indonesia memang rawan, pemerintah sudah punya planning jangka pendek dan menengah," tuturnya.
Pada 2019 sendiri, Askolani meyakini bahwa dana mitigasi bencana tersedia sampai akhir tahun. Bahkan di tengah maraknya kebakaran hutan yang saat ini terjadi di Kalimantan dan Sumatera.
"Kebakaran hutan pun kita dukung dari anggaran dana bencana [tahun anggaran 2019]," jelas dia.
(dru) Next Article Saat Megawati Bicara Sri Mulyani Pelit, Kenapa?
Most Popular