
Saat Megawati Bicara Sri Mulyani Pelit, Kenapa?
Tim Detikcom, CNBC Indonesia
26 November 2019 09:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Indonesia ke-5 Megawati Soekarnoputri dinobatkan sebagai Tokoh Pelopor Penguatan Modernisasi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (MKG). Megawati pun meminta menteri Kabinet Indonesia Maju memperhatikan program-program penanggulangan bencana.
Dalam acara pemberian penghargaan pada Megawati, turut hadir sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju. Mereka adalah Menkum HAM Yasonna Laoly, Menkeu Sri Mulyani, Menhub Budi Karya Sumadi, Menko PMK Muhadjir Effendy, Mensos Juliari Batubara, Seskab Pramono Anung, Menristek Bambang Brodjonegoro, Menkes dr Terawan, Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar, serta Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Awalnya, Mega bicara mengenai asal mula tercetus ide mendirikan BMKG dalam suatu badan sendiri yang langsung berkoordinasi dengan presiden. Dia menyebut keputusannya membuat BMKG kala itu saat dia menjadi presiden tapi ide itu sebelumnya sudah mendapat lampu hijau dari presiden sebelumnya, yaitu Gus Dur.
Dia pun menjelaskan bahaya bencana alam yang kemungkinan terjadi di Indonesia. Dia meminta pemerintah, baik Jokowi selaku Presiden maupun menterinya, dapat melakukan semacam upaya agar bisa mengeluarkan semacam alat atau aplikasi untuk mendeteksi tanda bencana alam hingga pelosok desa, mengingat Indonesia berada di garis Khatulistiwa.
"Jadi untuk itulah makanya saya mohon sekali saya sudah bicara dengan Pak Jokowi berkali-kali ini ndak bisa begini terus. Kita harus lihat Tiongkok, di Tiongkok itu BMKG-nya karena saya dengar mereka membangunnya luar biasa sekali. Itu saya hanya masuk ke dalam sebuah seperti ruang operasionalnya, dan saya suruh duduk di tengah lalu diminta untuk mengentakkan kaki saya sekuat-kuatnya ini semuanya peralatannya mati," ungkap Mega dalam sambutannya di BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019).
Dilansir langsung dari situs detikcom, Megawati bercerita bagaimana kehebatan dari BMKG-nya China.
"Tapi begitu saya mengentakkan kaki saya ini langsung bunyi alarm alarm sekitar itu ternyata penunjukan. Akibat entakan saya, ternyata kuatnya itu 8,7 jadi luar biasa," cerita Mega.
Ada hal yang menarik disampaikan Megawati kepada Sri Mulyani sang Menteri Keuangan. Sebagai bendahara negara, Sri Mulyani diminta untuk ikut peduli terhadap program antisipasi bencana.
Sri Mulyani harus menyiapkan dana yang cukup untuk antisipasi bencana. Namun, Megawati menyoroti sosok Sri Mulyani yang 'kata orang' pelit.
"Ibu menteri kalau ada seser-seser gitu. Nuwun sewu Bu ada yang bilang bener ya Mbak Ani (Sri Mulyani) itu ketat atau pelit, saya (bilang) nggak tahu tanya ke Ibu Menteri sendiri," tutup Mega sambil diiringi tawa peserta.
Jadi apa benar Bu Sri Mulyani pelit seperti kata Bu Megawati?
(dru) Next Article Ini Jurus Sri Mulyani Agar Belanja Pemerintah Bisa Dikebut
Dalam acara pemberian penghargaan pada Megawati, turut hadir sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju. Mereka adalah Menkum HAM Yasonna Laoly, Menkeu Sri Mulyani, Menhub Budi Karya Sumadi, Menko PMK Muhadjir Effendy, Mensos Juliari Batubara, Seskab Pramono Anung, Menristek Bambang Brodjonegoro, Menkes dr Terawan, Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar, serta Menteri ESDM Arifin Tasrif.
Awalnya, Mega bicara mengenai asal mula tercetus ide mendirikan BMKG dalam suatu badan sendiri yang langsung berkoordinasi dengan presiden. Dia menyebut keputusannya membuat BMKG kala itu saat dia menjadi presiden tapi ide itu sebelumnya sudah mendapat lampu hijau dari presiden sebelumnya, yaitu Gus Dur.
![]() |
Dia pun menjelaskan bahaya bencana alam yang kemungkinan terjadi di Indonesia. Dia meminta pemerintah, baik Jokowi selaku Presiden maupun menterinya, dapat melakukan semacam upaya agar bisa mengeluarkan semacam alat atau aplikasi untuk mendeteksi tanda bencana alam hingga pelosok desa, mengingat Indonesia berada di garis Khatulistiwa.
"Jadi untuk itulah makanya saya mohon sekali saya sudah bicara dengan Pak Jokowi berkali-kali ini ndak bisa begini terus. Kita harus lihat Tiongkok, di Tiongkok itu BMKG-nya karena saya dengar mereka membangunnya luar biasa sekali. Itu saya hanya masuk ke dalam sebuah seperti ruang operasionalnya, dan saya suruh duduk di tengah lalu diminta untuk mengentakkan kaki saya sekuat-kuatnya ini semuanya peralatannya mati," ungkap Mega dalam sambutannya di BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019).
Dilansir langsung dari situs detikcom, Megawati bercerita bagaimana kehebatan dari BMKG-nya China.
"Tapi begitu saya mengentakkan kaki saya ini langsung bunyi alarm alarm sekitar itu ternyata penunjukan. Akibat entakan saya, ternyata kuatnya itu 8,7 jadi luar biasa," cerita Mega.
Ada hal yang menarik disampaikan Megawati kepada Sri Mulyani sang Menteri Keuangan. Sebagai bendahara negara, Sri Mulyani diminta untuk ikut peduli terhadap program antisipasi bencana.
Sri Mulyani harus menyiapkan dana yang cukup untuk antisipasi bencana. Namun, Megawati menyoroti sosok Sri Mulyani yang 'kata orang' pelit.
"Ibu menteri kalau ada seser-seser gitu. Nuwun sewu Bu ada yang bilang bener ya Mbak Ani (Sri Mulyani) itu ketat atau pelit, saya (bilang) nggak tahu tanya ke Ibu Menteri sendiri," tutup Mega sambil diiringi tawa peserta.
Jadi apa benar Bu Sri Mulyani pelit seperti kata Bu Megawati?
(dru) Next Article Ini Jurus Sri Mulyani Agar Belanja Pemerintah Bisa Dikebut
Most Popular