Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Jokowi rajin memamerkan capaian pembangunan di bawah pemerintahannya. Beberapa bulan terakhir, akun media sosialnya diunggah beberapa foto dan keterangan soal progres atau capaian pembangunan infrastruktur.
Yang menarik, proyek-proyek yang dipamerkannya unik-unik, tak hanya tol, juga pembangunan jalan perintis, perkembangan desa, hingga bendungan.
Pada akhir Juli lalu misalnya, Jokowi memamerkan foto yang menggambarkan pembangunan jalan di perbatasan Papua dan Papua Nugini. Setidaknya ada yang menarik dari foto yang ditampilkan Jokowi, selain bentangan alam yang indah Pegunungan Bintang, Papua tapi ada aspek-aspek lain.
"Ini pemandangan satu ruas jalan perbatasan di Pegunungan Bintan, Papua. Meliuk-liuk di antara hutan dan lereng gunung, jalan selebar tujuh meter ini bagian dari 1.098 kilometer jalan perbatasan dari Merauke ke Jayapura, hingga Papua Nugini. Indah, bukan?" kata Jokowi dalam akun Facebooknya, dikutip Selasa (30/7)
 Foto: Foto udara pemandangan jalan Trans Papua (Dok. Kementerian PUPR) |
Aspek lain dari foto yang ditampilkan Jokowi, adalah tak mudah membuka jalan di tengah medan yang berat demi membangun konektivitas di Papua.
"Tantangan pembangunan jalan di Papua tidak mudah karena kondisi alam, cuaca, dan material konstruksi yang terbatas," kata Jokowi.
Aspek lain adalah meski jalan itu belum maksimal dibangun tapi, telah memberikan manfaat bagi masyarakat. Jokowi mengatakan keberadaan jalan, kendati masih berupa jalan tanah, telah memberikan manfaat nyata bagi masyarakat perbatasan di Papua. Apalagi apabila sudah dibangun keseluruhan atau sudah diaspal.
"Jarak antar pusat ekonomi wilayah yang ditempuh berminggu-minggu dengan berjalan kaki, sekarang dalam hitungan hari setelah dapat dilintasi kendaraan. Bahkan nantinya, semakin singkat dalam hitungan jam," katanya.
 Foto: Bendung Sungai Gugubali di Pulau Morotai, Maluku Utara (Instagram/@Jokowi via PUPR) |
Ia mencontohkan ada ruas jalan yang menghubungkan distrik Limarum dengan Kota Oksibil yang sedang dibangun. Juga ada ruas jalan Sota - Erambu - Bupul sepanjang 111 kilometer sudah diaspal. Selain itu ada ruas jalan Bupul - Muting sampai Boven Digoel sepanjang 233 kilometer yang juga diaspal.
"Dari total jalan perbatasan dari Merauke - Jayapura sepanjang 1.098 kilometer, hingga akhir tahun 2018 sudah tersambung 919 kilometer," katanya.
 Foto: Kementerian PUPR Bangun Rusun dan Rusus Petugas Lapas Nusakambangan (Dok.PUPR) |
Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini sempat memamerkan bendung Sungai Gugubali di Pulau Morotai, Maluku Utara, melalui akun Instagram miliknya @jokowi, Senin (23/9/2019)
"Bendung dan Tanggul ini sungguh indah. Seperti susunan balok warna biru dan kuning selang-seling yang di sela-selanya mengalir dari bendungan di atasnya," tulis Jokowi, seperti dikutip CNBC Indonesia.
Bendung ini dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada tahun lalu. Bendung itu memiliki lebar 30 meter untuk mengairi daerah irigasi seluas 300 hektare.
"Nah, balok-balok biru itu adalah susunan blok-blok beton tipe Pusair yang saling mengikat dan mengunci, membentuk struktur ambang dan pelimpah bendung," kata Jokowi.
"Inilah teknologi Bendung Modular untuk menaikkan tinggi muka air sungai Gugubali yang dikembangkan oleh Kementerian PUPR,"
Jokowi menilai, inovasi teknologi tersebut bermanfaat untuk daerah terpencil seperti pulau Morotai. Konsep ini memiliki sambungan yang kuat, baik itu mengurangi kehilangan air dan strukturnya dapat beradaptasi dengan lingkungan.
"Inovasi dan teknologi diperlukan dalam pengembangan infrastruktur untuk menjadi lebih baik, cepat, dan lebih murah. Dan satu hal lagi, ini karya anak bangsa sendiri," jelasnya.
Pada akhir Agustus lalu, Presiden Jokowi memamerkan salah satu contoh pembangunan rumah khusus berbentuk rumah susun.
"Rumah susun dan rumah khusus yang rapi dan cantik ini telah berdiri di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah," kata Jokowi dalam akun media sosialnya, dikutip Rabu (28/8).
Jokowi mengatakan rumah ini dibangun pemerintah melalui Kementerian PUPR untuk para petugas lembaga pemasyarakatan dan keluarganya.
"Setiap unitnya telah pula dilengkapi perabot dasar," kata Jokowi.
Pada medio Juni 2019, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku menerima sebuah foto pasangan pengantin yang merayakan pernikahan yang cukup unik di Pulau Bali.
Melalui akun Instagram @Jokowi, seperti dikutip CNBC Indonesia, Selasa (18/6/2019), foto yang diterima Jokowi merupakan pasangan pengantin yang terbang tendem paralayan di atas tebing Nusa Dua, Bali.
"Masing-masing pengantin ini ditandem oleh penerbang paralayang berpengalaman," tulis Jokowi.
Ia teringat dengan Desa Kutuh, saat kunjungannya satu bulan lalu. Desa tersebut berhasil memanfaatkan dan mengelola dana desa dengan membenahi fasilitas paralayang.
"Di Desa Kutuh, Anda bisa ikut kompetisi paralayang, juga sekedar menikmati keindahan hamparan tebing dan pantai Nusa Dua seperti pasangan pengantin ini," tulis Jokowi mengenang memori satu bulan lalu.
Sebagai informasi, Desa Kutuh sejak 2015 hingga 2019 memang telah memanfaatkan dana desa untuk membangun sarana-sarana yang menunjang aktivitas ekonomi masyarakat.
Antara lain, jalan desa sepanjang 257 meter, jembatan, pasar desa, Badan Usaha Milik Desa, tambatan perahu, embung, irigasi, dan sarana olahraga. Hingga saat ini, Desa Kutuh telah menerima dana desa sekitar Rp 3,5 miliar.
"Ini salah satu desa yang berhasil betul memanfaatkan dana desa untuk kesejahteraan masyarakatnya. Jadi di Desa Kutuh ini konsentrasinya di sport tourism," kata Jokowi kala itu.
Desa Kutuh terletak di pinggir pantai dan dikelilingi gunung dan batu karang. Ini menjadikan masyarakat setempat mulanya banyak menekuni profesi nelayan dan petani dengan hasil yang minim.
Kini, desa yang dulunya tandus itu secara perlahan berubah menjadi potensi pariwisata setempat dengan menjadikan Pantai Pandawa sebagai ikon pariwisata baru yang dikunjungi wisatawan mancanegara.