Penerimaan Pajak Lesu, Sri Mulyani: Tanda Ekonomi Turun

Lidya Julita Sembiring-Kembaren, CNBC Indonesia
24 September 2019 17:27
PPh dan PPN Melambat
Konferensi Pers APBNKita September 2019 (CNBC Indonesia/Lidya Kembaren)
Namun ada beberapa sektor yang masih bisa mencatat pertumbuhan kontribusi pembayaran pajak. Contohnya jasa keuangan yang tahun lalu tumbuh 5% kini menjadi 7%. Atau sektor pergudangan dan transportasi yang saat ini tumbuh 20% sementara tahun lalu 'hanya' 11%.

"Sektor perdagangan meski positif tetapi tipis dibandingkan tahun lalu tumbuh 26,7%. Ini menggambarkan sektor ini tidak bebas dari dampak perlemahan terutama berasal dari luar," tutur Sri Mulyani.

Sementara dari sisi jenis pajak, terlihat pula ada perlambatan. Pada Januari-Agustus 2019, penerimaan Pajak Penghasilan (PPh) BadanĀ naik tipis 3,39% sementara PPh 21 tumbuh 14,93%.

"Pelemahan kegiatan ekonomi belum muncul dan memberi tekanan ke karyawan karena PPh 21 masih tumbuh double digit," ujar Sri Mulyani.

Sedangkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), karena perlambatan ekonomi domestik, terkontraksiĀ 2,9%. PPN Impor juga turun 2%.

"Jadi dari sisi ini kita liat kondisi Agustus pertumbuhan penerimaan pajak dari jenis dan sektor ada tekanan dan kena kegiatan usaha di dalam negeri. Semester II ini kita harus hati-hati agar menjaga kegiatan ekonomi tetap bisa distimulasi untuk ditingkatkan. Meskipun beberapa sektor dan usaha memang tidak bisa terlepas dari pengaruh global," jelas Sri Mulyani.



(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular