Diketok DPR, Ini 5 Fokus APBN 2020 Jokowi

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
24 September 2019 14:42
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan terdapat 5 fokus APBN 2020.
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani di acara Rapat Koordinasi Nasional Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Bidang Properti 2019. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
 Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020.

Pengesahan dilakukan pada Rapat Paripurna DPR RI yang berlangsung hari ini, Selasa (24/9/2019).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan terdapat 5 fokus APBN 2020.

"Kebijakan APBN tidak berdiri sendiri namun bersama kebijakan ekonomi lainnya seperti kebijakan moneter, kebijakan industri, perdagangan dan investasi dan kebijakan sektor riil lainnya berjalan seiring dan konsisten untuk mencapai tujuan bersama APBN 2020 sebagai kebijakan fiskal yang memiliki peran sangat penting," kata Sri Mulyani di Gedung DPR, Selasa (24/9/2019).

Sri Mulyani menjelaskan APBN 2020 akan berfokus kepada:

Pertama, peningkatan kualitas SDM dan perlindungan sosial dalam rangka memperkuat modal dasar manusia yang sangat penting dalam menghadapi era revolusi industri 4.0 dan teknologi digital, dengan penguatan bantuan pendidikan dan pelatihan melalui perluasan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah serta Kartu Pra Kerja dengan didukung pemenuhan kebutuhan pangan melalui kartu sembako.

Kedua, pengembangan infrastruktur untuk memacu pertumbuhan ekonomi nasional dalam jangka menengah dan panjang, serta penyerapan tenaga kerja dan pengurangan pengangguran.

Ketiga, pemberian insentif perpajakan dalam rangka mendukung peningkatan sumber daya manusia dan daya saing untuk kegiatan vokasi dan litbang, serta industri padat karya.

Keempat, penguatan transfer ke daerah dan dana desa untuk pemerataan pembangunan hingga ke seluruh wilayah nusantara, termasuk dalam penyerapan tenaga kerja

Kelima, penguatan dana abadi di bidang pendidikan untuk untuk meningkatkan SDM, pemajuan kebudayaan nasional, pengembangan riset nasional, serta peningkatan kualitas perguruan tinggi nasional untuk menuju world class university.

"Selama proses penyusunan APBN tahun 2020 kita dihadapkan pada dinamika perekonomian global dan geopolitik global yang sangat tinggi yang meninggalkan pola tradisi historis sehingga menciptakan meningkatnya ketidakpastian perang dagang yang berlarut-larut dan eskalatif antara Amerika Serikat dan Tiongkok sebagai dua ekonomi terbesar dunia menimbulkan ketidakpastian yang semakin sulit diprediksi," tutur Sri Mulyani.





(dru/dru) Next Article Ekonomi Tumbuh 5,3%, RUU APBN 2020 Selangkah Lagi Disahkan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular