
Sampai 2050 RI Mungkin Belum Resesi, Tapi Harus Hati-hati!
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
24 September 2019 07:09

Kalau mau adu kuat-kuatan lawan China, sepertinya AS bakal kalah. Sebab, sudah banyak yang merilis proyeksi bahwa kans AS untuk memasuki masa resesi pada 2020 semakin tinggi.
Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) cabang New York dengan melihat tren imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 3 bulan dan 10 tahun, sampai pada kesimpulan bahwa probabilitas resesi di AS pada Agustus 2020 adalah 37,93%. Ini adalah angka tertinggi sejak Maret 2008.
The Fed Cleveland bahkan punya prediksi yang lebih seram lagi. Dengan memperhatikan yield obligasi pemerintah tenor 3 bulan dan 10 tahun serta proyeksi pertumbuhan ekonomi, maka peluang terjadinya resesi pada Agustus 2020 mencapai 44,13%. Juga tertinggi sejak Maret 2013.
Selain dari The Fed, pihak lain juga menilai peluang AS untuk terpeleset ke jurang resesi lumayan besar. Misalnya di laporan US National Association for Business Economics (NABE) edisi Agustus 2019. Dalam laporan ini, tertuang hasil survei terhadap 226 anggota NABE yang dilakukan pada 14 Juli-1 Agustus.
Hasilnya, 38% responden memperkirakan AS akan mengalami resesi pada 2020. Kalau tidak 2020, bisa jadi resesi akan jatuh pada 2021 di mana 34% responden memperkirakan demikian.
Bagaimana dengan China? Sepertinya jalan Negeri Tirai Bambu menuju resesi masih teramat panjang. Mengutip proyeksi Oxford Economics, pertumbuhan ekonomi China masih akan tetap di jalur positif setidaknya sampai 2050. Namun memang lajunya akan semakin melambat.
Mungkin dalam hal ini China boleh sombong. Resesi? Apa itu resesi?
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) cabang New York dengan melihat tren imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor 3 bulan dan 10 tahun, sampai pada kesimpulan bahwa probabilitas resesi di AS pada Agustus 2020 adalah 37,93%. Ini adalah angka tertinggi sejak Maret 2008.
The Fed Cleveland bahkan punya prediksi yang lebih seram lagi. Dengan memperhatikan yield obligasi pemerintah tenor 3 bulan dan 10 tahun serta proyeksi pertumbuhan ekonomi, maka peluang terjadinya resesi pada Agustus 2020 mencapai 44,13%. Juga tertinggi sejak Maret 2013.
Selain dari The Fed, pihak lain juga menilai peluang AS untuk terpeleset ke jurang resesi lumayan besar. Misalnya di laporan US National Association for Business Economics (NABE) edisi Agustus 2019. Dalam laporan ini, tertuang hasil survei terhadap 226 anggota NABE yang dilakukan pada 14 Juli-1 Agustus.
Hasilnya, 38% responden memperkirakan AS akan mengalami resesi pada 2020. Kalau tidak 2020, bisa jadi resesi akan jatuh pada 2021 di mana 34% responden memperkirakan demikian.
![]() |
Bagaimana dengan China? Sepertinya jalan Negeri Tirai Bambu menuju resesi masih teramat panjang. Mengutip proyeksi Oxford Economics, pertumbuhan ekonomi China masih akan tetap di jalur positif setidaknya sampai 2050. Namun memang lajunya akan semakin melambat.
Mungkin dalam hal ini China boleh sombong. Resesi? Apa itu resesi?
(BERLANJUT KE HALAMAN 3)
(aji/aji)
Next Page
Tenang, Resesi Masih Jauh
Pages
Most Popular