
Kata BI Bunga Kredit Bank Bakal Turun, Yakin?
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
20 September 2019 16:22

Jakarta, CNBCÂ Indonesia- Bank Indonesia (BI) meyakini, bunga kredit perbankan akan turun setelah suku bunga acuan BI 7-Day Reserve Repo Rate telah turun sebanyak 3 kali.
Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Juda Agung mengatakan, dengan penurunan suku bunga BI menjadi 5,25%, seiring waktu bank juga akan menurunkan bunga kreditnya.
Hal itu juga sejalan dengan bauran kebijakan BI yang baru saja melonggarkan loan to value sebesar 5%-10% untuk pembelian kenderaan bermotor dan rumah kedua.
Ketentuan itu akan berlaku efektif sejak 2 Desember 2019, membuat uang muka atau done payment (DP) KPR dan Kredit bermotor menjadi lebih murah.
"Ini kan efektifnya 2 Desember. Memang sudah di akhir tahun. Mudah-mudahan Desember jelang akhir tahun, bank-bank dorong terus [turunkan kredit bank]. Tahun depan, mudah-mudahan seperti itu," ujar Juda di kantornya, Jumat (20/9/2019).
Dari segmen kredit perumahan rakyat (KPR), sebetulnya menurut Juda, penggerak harga di sektor ini sebetulnya berasal dari investor, dan bukan di end user atau masyarakat.
"Di investor ini, yang rumah kedua ke atas. Kalau investor, semua kita longgarkan. Mudah-mudahan ini akan semakin mendorong [bank untuk menurunkan bunga kredit]," kata Juda melanjutkan.
"Mudah-mudahan dalam satu kuartal juga akan terdorong [bank untuk menurunkan bunga kredit], setelah implementasi," ujarnya.
(dob/dob) Next Article Bunga Kartu Kredit RI Tinggi, Bos BI: Ini Zaman Lagi Susah!
Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Juda Agung mengatakan, dengan penurunan suku bunga BI menjadi 5,25%, seiring waktu bank juga akan menurunkan bunga kreditnya.
Hal itu juga sejalan dengan bauran kebijakan BI yang baru saja melonggarkan loan to value sebesar 5%-10% untuk pembelian kenderaan bermotor dan rumah kedua.
Ketentuan itu akan berlaku efektif sejak 2 Desember 2019, membuat uang muka atau done payment (DP) KPR dan Kredit bermotor menjadi lebih murah.
"Ini kan efektifnya 2 Desember. Memang sudah di akhir tahun. Mudah-mudahan Desember jelang akhir tahun, bank-bank dorong terus [turunkan kredit bank]. Tahun depan, mudah-mudahan seperti itu," ujar Juda di kantornya, Jumat (20/9/2019).
Dari segmen kredit perumahan rakyat (KPR), sebetulnya menurut Juda, penggerak harga di sektor ini sebetulnya berasal dari investor, dan bukan di end user atau masyarakat.
"Di investor ini, yang rumah kedua ke atas. Kalau investor, semua kita longgarkan. Mudah-mudahan ini akan semakin mendorong [bank untuk menurunkan bunga kredit]," kata Juda melanjutkan.
"Mudah-mudahan dalam satu kuartal juga akan terdorong [bank untuk menurunkan bunga kredit], setelah implementasi," ujarnya.
(dob/dob) Next Article Bunga Kartu Kredit RI Tinggi, Bos BI: Ini Zaman Lagi Susah!
Most Popular