Tahan Suku Bunga di 3,75%, Ini 7 Senjata Perry Warjiyo

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
17 December 2020 16:34
Gubernur BI Perry Warjiyo di Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan BI - Desember 2020 (Tangkapan Layar Youtube BI)
Foto: Gubernur BI Perry Warjiyo di Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bulanan BI - Desember 2020 (Tangkapan Layar Youtube BI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,75%. Dengan demikian, suku bunga Deposit Facility juga tetap sebesar 3%, dan suku bunga Lending Facility tetap sebesar 4,5%.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, keputusan ini konsisten dengan memperkirakan inflasi yang tetap rendah dan stabilitas eksternal terjaga, serta upaya untuk mendukung pemulihan ekonomi.

"BI akan terus memperkuat sinergi kebijakan dan mendukung berbagai kebijakan lanjutan untuk membangun optimisme pemulihan ekonomi nasional," ujar Perry, Kamis (17/12/2020).

Di samping kebijakan tersebut, Bank Indonesia menempuh pula langkah-langkah sebagai berikut:

Pertama, melanjutkan kebijakan stabilisasi nilai tukar Rupiah agar sejalan dengan fundamental dan mekanisme pasar.

Kedua, memperkuat strategi operasi moneter untuk mendukung stance kebijakan moneter akomodatif.

Ketiga, memperkuat kebijakan makroprudensial akomodatif untuk mendorong peningkatan kredit/pembiayaan kepada sektor-sektor prioritas dalam rangka pemulihan ekonomi nasional di tengah terjaganya ketahanan sistem keuangan.

Keempat, mendorong penurunan suku bunga kredit melalui pengawasan dan komunikasi publik atas transparansi suku bunga perbankan dengan koordinasi bersama OJK.

Kelima, memperkuat pendalaman pasar uang melalui perluasan underlying DNDF guna meningkatkan likuiditas dan penguatan JISDOR sebagai acuan dalam mekanisme penentuan nilai tukar di pasar valas.

Keenam, memperkuat koordinasi pengawasan perbankan secara terpadu antara Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan Lembaga Penjamin Simpanan dalam rangka mendukung stabilitas sistem keuangan.

Ketujuh, mempercepat transformasi digital dan sinergi untuk memperkuat momentum pemulihan ekonomi melalui penguatan kebijakan sistem pembayaran dan percepatan implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia 2025.

"Ke depan, BI akan terus mengarahkan seluruh instrumen kebijakan untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional, dengan tetap menjaga terkendalinya inflasi dan memelihara stabilitas nilai tukar Rupiah, serta mendukung stabilitas sistem keuangan," tegas Perry.


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lengkap! Keputusan BI Tahan Suku Bunga Acuan 3,5%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular