Bos Bappenas Sebut Semangat Anak Muda ke Pertanian Menurun

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
20 September 2019 11:55
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro membeberkan kondisi kependudukan di Indonesia saat ini.
Foto: Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam acara Seminar Nasional “Pengembangan SDM Unggul untuk Memanfaatkan Peluang Bonus Demografi Menuju Indonesia Maju pada RPJMN 2020 – 2024” di Auditorium Gadjah Mada, Gedung Panca Gatra, Lemhanas, Jakarta (20/9/2019). (CNBC Indonesia/Anisatul Umah)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro membeberkan kondisi kependudukan di Indonesia saat ini.

Ia menyampaikan jumlah penduduk Indonesia terus meningkat pesat hingga mencapai sekitar 266 juta orang pada saat ini. Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun 2015 yang baru mencapai 255,1 juta orang.

Peningkatan jumlah penduduk berbanding lurus dengan perubahan wilayah. Menurut dia, jika semua wilayah berubah menjadi perkotaan, tentu berdampak pada makin sulitnya membuka lahan pertanian baru. Di mana pertanian mejadi sesuatu yang penting bagi Indonesia.

Setiap tahun, lanjut Bambang, ada item pembukaan lahan baru di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang diusulkan Kementerian Pertanian. Pada saat yang sama, jika sudah jadi perkotaan tentu makin sulit membuka lahan.



"Mayoritas orang sudah tinggal di perkotaan. Semangat anak muda ke pertanian sudah menurun. Mereka pindah ke kota, beralih ke sektor pengolahan dan jasa," ungkapnya dalam Seminar Nasional "Pengembangan SDM Unggul untuk Memanfaatkan Peluang Bonus Demografi Menuju Indonesia Maju pada RPJMN 2020 - 2024" di Auditorium Gadjah Mada, Gedung Panca Gatra, Lembaga Ketahanan Nasional, Jakarta (20/9/2019).

Solusi menangani hal ini, yakni dengan meningkatkan produktivitas. Karena pembukaan lahan saja tidak akan cukup. Selama ini, kata Bambang, pemangku kepentingan selalu berpikir sederhana. Status sebagai negara agraris membuat solusi untuk meningkatkan produksi pertanian hanyalah dengan membuka lahan.

Permasalahan lain adalah tidak meratanya distribusi penduduk. Saat ini, Jawa dihuni 150 juta orang. 


"Jika Jawa terus menerus dibebani secara tidak sadar akan menganggu ketahanan pangan kita sendiri," imbuhnya.

[Gambas:Video CNBC]




(miq/miq) Next Article Orang Indonesia Makin Ogah Jadi Petani Nih, Ada Solusi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular