Giliran Raksasa Migas Italia Lepas Blok Migas-nya di RI

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
19 September 2019 20:03
Giliran raksasa migas asal Italia yang kini mundur dari blok migas di RI
Foto: Pertamina - ENI (dok. Pertamina)
Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa migas Italia Eni S.p.A melalui afiliasinya, Eni East Sepinggan Ltd, menjual kepemilikan hak partisipasinya (participating interest/PI) sebesar 20% di Blok East Sepinggan.

Kepemilikan saham partisipasi tersebut beralih ke Neptune Energi Group Limited melalui subsidiarinya, Neptune Energy East Sepinggan BV.
Dengan dialihkannya sebagian saham tersebut, kini kepemilikan PI Eni di Blok East Sepinggan berkurang dari 85% menjadi 65%. Sementara mitranya, PT Pertamina Hulu Energi memegang PI 15% dan Neptune 20%. Namun, Eni tetap memegang hak operatorship di Blok East Sepinggan.

Dalam keterangan resminya, Eni menjelaskan, begitu penjualan dituntaskan, maka akan membantu upaya penyelarasan pengembangan Lapangan Merakes dengan Lapangan Jangkrik. Kesepakatan ini juga sesuai dengan strategi Eni yang diklaim unik, yakni dual exploration model atau monetisasi lebih awal dari hasil eksplorasi untuk mengoptimalkan supply chain dan mengurangi biaya.


 
Direktur Utama Eni Claudio Descalzi menuturkan, dalam mengembangkan blok migasnya, perusahaan menggunakan model dual exploration yang merupakan model konsolidasi bagi Eni. 

"Sehingga, kami beroperasi secara berbeda, yakni dengan transaksi tunai, barang, atau pertukaran, yang sudah berjalan baik dan didukung hasil eksplorasi yang cukup bagus," kata Claudio seperti dikutip dari keterangan resminya, Kamis (19/9/2019).
 
"Terkait (pelepasan saham) Merakes, kami tidak bicara dampaknya. Jelas, dampaknya adalah pengurangan modal belanja dalam pengembangan proyek di masa depan," tambahnya.
 
Adapun, ketika dikonfirmasi hal ini, Wakil Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Fatar Yani Abdurrahman membenarkan adanya penjualan saham di Blok East Sepinggan oleh Eni. Penjualan itu disebutnya sudah disepakati kedua pihak dan telah dilaporkan kepada pemerintah.
 
"Dia (Eni) cuma laporan saja kalau sudah melepas (sebagian PI), biasanya masalah dana. Itu B to B, jadi kami tidak ikut campur," kata Fatar ketika dijumpai di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (19/9/2019).
 
Sementara itu, Neptune Energy dalam keterangan resminya menyebutkan, kesepakatan dengan ENI tidak hanya mengalihkan kepemilikan PI sebesar 20% di Blok East Sepinggan ke perusahaan. Kesepakatan ini juga mencakup pengalihan saham partisipasi sebesar 30% di Blok East Ganal yang juga dioperasikan ENI. Transaksi ini diharapkan bisa dirampungkan pada kuartal keempat 2019.
 
Bagi Neptune akuisisi saham ini memberikan manfaat untuk jangka pendek dan panjang. Hal ini mengingat, Lapangan Merakes akan beroperasi dalam waktu dekat. Sementara Blok East Ganal memberikan prospek eksplorasi jangka panjang di Kutai Basin bagi perusahaan.
 
"Ini dari sisi strategi, merupakan kesepakatan penting bagi Neptune, utamanya untuk memperkuat posisi kami di Indonesia dan mendapatan potensi pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang," tutur Direktur Utama Neptune Jim House.
 
Di sisi lain, terkait pengembangan Lapangan Merakes, Fatar menambahkan, Eni dijadwalkan akan memulai pengeboran sumur pengembangan pertama pada bulan depan. Secara total, Eni akan mengebor sebanyak lima sumur pengembangan. 

"Merakes mulai pengeboran akhir Oktober 2019, selama satu tahun untuk lima sumur," kata Fatar.
 
Dalam keterangan resminya, Eni menyatakan, Lapangan Merakes diperkirakan memiliki cadangan gas sebesar 2 triliun kaki kubik. Potensi migas ini berhasil ditemukan setelah perusahaan mengebor Sumur Merakes-1 pada 2014. Selanjutnya, pada 2017, Eni telah mengebor sumur appraisal Merakes-2.
(gus/gus) Next Article Chevron Goyang, Eni Lirik Proyek Laut Dalam Rp 70 T RI?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular