Internasional

Ketika Babi Membuat China dan AS Kembali Mesra

Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
15 September 2019 08:21
Ketika Babi Membuat China dan AS Kembali Mesra
Foto: Babi mini terlihat selama presentasi di Balashikha, Rusia 11 Desember 2018. Foto diambil 11 Desember 2018. REUTERS / Maxim Shemetov
Tahun ini, berdasarkan data pemerintah, China setidaknya sudah mengimpor 1 juta ton babi. Sekitar 87.770 ton berasal dari China.

Impor yang lebih banyak akan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. "Negara ini sepertinya membutuhkan 10 juta ton lagi untuk menutupi defisit babi di tahun ini, lebih banyak dari 8 juta ton biasanya ," kata Wakil Perdana Menteri Hu Chunhua.

Sebelumnya, indeks harga konsumen (CPI) China, ukuran utama inflasi, naik 2,8% secara year-on-year (YoY) di bulan Agustus karena babi. Total makanan menyumbang 1,93 poin persentase dari pertumbuhan 2,8% itu, di mana daging babi,mencatat pertumbuhan dua digit secara YoY.

China menargetkan urusan harga daging babi ini akan kelar sebelum ulang tahun negara itu Oktober nanti. Kelangkaan pasokan babi terjadi akibat wabah flu babi afrika, yang sempat membuat pemusnahan babi di sejumlah peternakan China.

Warga China merupakan salah satu pengkonsumsi babi utama di dunia dengan persentase hingga 28%. Selain memberi stimulus hingga US$ 700.000, China juga berencana mengimpor babi dari Denmark dan Brasil.

Sementara itu, selain babi, China juga mengecualikan tarif pada produk kedelai AS. Pada pekan ini, China juga menunda kenaikan tarif pada barang AS sampai tahun depan.

[Gambas:Video CNBC]




(sef/sef)

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular