Meski Petral Bubar, Benarkah Impor BBM Pertamina Masih Rawan?

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
12 September 2019 12:39
KPK sebut praktik impor BBM tetap harus diwaspadai, Pertamina pun buka suara
Foto: Infografis/Peminat BBM Premium/Edward Ricardo
Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan mantan VP Marketing Pertamina Energy Service (PES) dan juga mantan bos Petral, Bambang Irianto (BTO) sebagai tersangka dalam dugaan perkara suap terkait dengan perdagangan minyak mentah dan produk kilang. 

Kasusnya pun kini ditingkatkan statusnya menjadi tahap penyidikan.

Wakil Ketua KPK Laode M Syarif menuturkan, pihaknya berharap kepada pemerintah dan khususnya kepada Pertamina yang sampai saat ini masih membeli banyak minyak dari luar negeri, untuk tidak mengulangi praktik yang dilakukan oleh PES. Pasalnya, dicurigai saat ini pun masih terjadi praktik serupa atau memiliki risiko yang mirip dengan praktik-praktik yang dilakukan oleh Petral dan PES.



"Karena, kami mendengarkan, sekarang ini, meski Petral sudah ditutup, tapi praktik sekarang masih mirip-mirip dengan model seperti itu (Petral dan PES), dan akhirnya merugikan keuangan negara," kata Laode.

"Jadi, yang paling penting, jangan sampai praktik seperti ini masih terjadi sekarang. Jangan sampai Pertamina masih beli minyak dari perantara, bukan pemilik langsung. Kalau beli (minyak) dari Malaysia, ya langsung saja ke Petronas, tidak perlu melalui a, b, c. Jadi satu step harganya, tidak diputar-putar," pungkas Laode.



Lalu, benarkah kecurigaan Laode tersebut?

VP Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menjelaskan, saat ini pembelian minyak impor Pertamina dilakukan oleh fungsi ISC (Integrated Supply Chain), atau dengan kata lain langsung melalui internal perusahaan. 

"Ini kan soal Petral sudah lama, sudah dibubarkan sejak 2015 dan sebelumnya paralel waktu itu langsung ada ISC. Dengan adanya ISC ada efisiensi dan sebagainya. Jadi, pengelolaan pasti sudah terus membaik, karena itu kan internal perusahaan," kata Fajriyah saat dijumpai di Jakarta, Rabu (11/9/2019) malam.

Ia meyakinkan, saat ini perusahaan sudah menggunakan praktik-praktik yang memang biasa digunakan. "Kalau pembelian dilakukan di on spot market, langsung," imbuhnya.

Di sisi lain, ia menilai, saat ini perusahaan sudah menerapkan governance yang sudah semakin baik, ditambah lagi Petral juga sudah dibubarkan."Jadi menurut saya dengan organisasi internal yang sudah berjalan  sesuai aturan yang ada, ISC, semakin membaik," pungkasnya.



[Gambas:Video CNBC]


(gus) Next Article Live! KPK Tetapkan Tersangka Praktik Mafia Migas di Petral

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular