Aduh Ngeri, PDB RI Bisa Saja Tumbuh di Bawah 5% Jika...

Lidya Julita S & Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
11 September 2019 10:19
Aduh Ngeri, PDB RI Bisa Saja Tumbuh di Bawah 5% Jika...
Foto: Jakarta (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pertumbuhan ekonomi Indonesia secara mengagetkan diramal tumbuh di bawah 5%. Ramalan ini dikeluarkan oleh Bank Dunia (The World Bank).

Dalam laporan Global Economic Risks and Implications for Indonesia yang dirilis Bank Dunia, September 2019, dijelaskan bahwa perlambatan ekonomi menimbulkan pengaruh terhadap Indonesia.

Apakah benar hal tersebut bisa terjadi?

Ekonom Maybank Myrdal Gunarto mengungkapkan ramalan Bank Dunia yang merevisi PDB 2020 bisa saja terjadi. Hal ini didasari beberapa skenario.

Pertama, perlambatan ekonomi global.

Kedua, tensi perang dagang yang terus meningkat dan menyebar dampaknya.

"Ketiga, dampak hard Brexit yang meluas. Keempat, penurunan tajam pada laju pertumbuhan ekonomi China," kata Myrdal kepada CNBC Indonesia, Rabu (11/9/2019).

Adapun Myrdal mengatakan poin kelima adalah terjadinya penurunan pada aktivitas perdagangan internasional. Sementara keenam, terjadinya penurunan pada aktivitas investasi,khususnya FDI, dan ekspor di Indonesia.

"Terakhir, atau ketujuh yakni kapasitas daya beli masyarakat melemah karena ruang fiskal pemerintah yang sudah terbatas."

Maybank sendiri mengeluarkan proyeksi optimistis dan pesimistis. Secara optimistis menurut Myrdal ekonomi RI bisa tumbuh hingga 5,2% di 2020 namun bisa juga drop ke 4,8%.
Halaman Selanjutnya >>> Kuncinya di Pemerintah! (NEXT)



Sementara, Ekonom CORE Piter Abdullah mengatakan ramalan Bank Dunia (World Bank) didasarkan kondisi-kondisi yang ada saat ini dan belum memasukkan faktor-faktor kebijakan yang bisa diambil pemerintah.

"Pertumbuhan kita memang hanya sekitar 5% jika pemerintah tidak melakukan terobosan," tuturnya.

"Tapi enggak perlu ditakutkan (ramalan WB), kita tetap bisa tumbuh tinggi kalau kebijakannya tepat," imbuh Piter.

Nah, menurut Piter kalau kebijakannya masih seperti sekarang ini yakni konservatif maka PDB masih akan sulit tumbuh. Maksud konservatif seperti apa?

"Bilang stimulus tapi defisit ditekan, pajak digenjot, di tengah kondisi global yang melambat, maka kita sulit untuk tumbuh lebih baik," katanya.

K"alau pemerintah masih menargetkan pertumbuhan penerimaan yang besar dengan mengejar-ngejar pajak maka konsumsi dan investasi sulit bergerak, akibatnya pertumbuhan ekonomi stagnan atau bahkan tidak mencapai 5%."

"Namun, kalau semua kebijakan diperbaiki kita masih bisa tumbuh diatas 6% di 2020. Karena kita sebenarnya sangat potensial untuk tumbuh diatas 6%. Kalau istilahnya para ekonom, tumbuh 5% itu autopilot, enggak ngapa-ngapain ya tumbuh 5%," tutup Piter.
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular