Harga CPO Naik Turun, B30 Tetap Jalan di 2020
05 September 2019 15:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Bioenergi Kementerian ESDM, Andriah Feby Misna, menegaskan bahwa kebijakan program biodiesel sebagai bagian kemandirian dan ketahanan energi nasional. Program B30 muncul bukan karena meningginya harga minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO).
"Apakah kebijakan biodiesel muncul karena CPO naik? Tidak. Tujuan utama B30 untuk meningkatkan ketahanan energi," kata Andriah di seminar Road Show Uji Jalan B30, Jakarta, Rabu (5/9/2019).
Ia mengakui bahwa program B30 dapat menjaga stabilisasi harga CPO namun tujuannya, katanya, tetap untuk meningkatkan kemandirian dan ketahanan energi.
"Energi fosil kita sangat terbatas, lalu ketergantungan impor kita sangat tinggi.
Semntara kita punya sumber daya alam, energi terbarukan yang sangat banyak, itu kita manfaatkan," ucapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa program B30 tetap akan berjalan meski rga CPO tetap naik. Mandatiry B30 ditargetkan dimulai pada 1 Januari 2020. Selisih harga B30 dan CPO akan ditanggung lewat subsidi Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
"Insentif itu Insyaallah kalau harga (CPO) naik tetap ada, semoga program biodiesel tetap jalan karena skema insentif sudah jelas dan dari sisi bahan baku juga cukup," katanya.
Kementerian ESDM telah menyelesaikan uji test B30. Kepala Badan Litbang Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menjelaskan mobil penumpang sudah menempuh 42.000 km dsri target 50.000 km. Lalu, mobil niaga besar sudah menempuh 30.000 km dari target 40 ribu.
Program mandatory B30 akan dilakukan di semua sektor. Regulasi pendukung rencananya akan selesai pada Oktober 2019. Dari paparan yang disampaikan, total dukungan dana BPDPKS untuk uji jalan B30 sebanyak Rp 20,038 Milyar.
(gus/gus)
"Apakah kebijakan biodiesel muncul karena CPO naik? Tidak. Tujuan utama B30 untuk meningkatkan ketahanan energi," kata Andriah di seminar Road Show Uji Jalan B30, Jakarta, Rabu (5/9/2019).
![]() |
Ia mengakui bahwa program B30 dapat menjaga stabilisasi harga CPO namun tujuannya, katanya, tetap untuk meningkatkan kemandirian dan ketahanan energi.
"Energi fosil kita sangat terbatas, lalu ketergantungan impor kita sangat tinggi.
Semntara kita punya sumber daya alam, energi terbarukan yang sangat banyak, itu kita manfaatkan," ucapnya.
Ia juga menjelaskan bahwa program B30 tetap akan berjalan meski rga CPO tetap naik. Mandatiry B30 ditargetkan dimulai pada 1 Januari 2020. Selisih harga B30 dan CPO akan ditanggung lewat subsidi Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
"Insentif itu Insyaallah kalau harga (CPO) naik tetap ada, semoga program biodiesel tetap jalan karena skema insentif sudah jelas dan dari sisi bahan baku juga cukup," katanya.
Kementerian ESDM telah menyelesaikan uji test B30. Kepala Badan Litbang Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana, menjelaskan mobil penumpang sudah menempuh 42.000 km dsri target 50.000 km. Lalu, mobil niaga besar sudah menempuh 30.000 km dari target 40 ribu.
Program mandatory B30 akan dilakukan di semua sektor. Regulasi pendukung rencananya akan selesai pada Oktober 2019. Dari paparan yang disampaikan, total dukungan dana BPDPKS untuk uji jalan B30 sebanyak Rp 20,038 Milyar.
![]() |
Artikel Selanjutnya
Berlaku Tahun Depan, Ini Hasil Uji Coba B30
(gus/gus)