
Perlu Diwaspadai, Begini Mengerikannya Kondisi Ekonomi Global
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
03 September 2019 06:58

Perlambatan Ekonomi Eropa
Eskalasi ketegangan hubungan dagang dan
risiko geopolitik menyebabkan perlambatan ekonomi Eropa.
Pertumbuhan ekonomi Eropa pada triwulan II 2019 tercatat sebesar 1,1% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi triwulan sebelumnya sebesar 1,2% (yoy).
Perlambatan perekonomian Eropa disebabkan oleh perlambatan kinerja sektor eksternal dan permintaan domestik. Perlambatan ekspor tercermin dari export order book manufaktur pada Juli 2019 yang terkontraksi lebih dalam dibandingkan dengan export order book pada bulan sebelumnya. Perlambatan permintaan domestik tercermin dari penurunan penjualan passenger vehicles serta perlambatan pertumbuhan upah dan gaji. Secara spasial, perlambatan di Kawasan Eropa terutama bersumber dari negara Jerman dan Italia.
Ekonomi Jepang Tumbuh Moderat
Perekonomian Jepang tumbuh moderat karena ekspor yang masih terkontraksi dan permintaan domestik yang belum membaik.
Pertumbuhan ekonomi Jepang pada triwulan II 2019 tercatat sebesar 1,2% (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi triwulan sebelumnya sebesar 1,1% (yoy).
Pertumbuhan ekonomi Jepang meningkat karena preferensi frontloading aktivitas konsumsi menjelang kenaikan pajak konsumsi di tengah perlambatan ekspor. Ekspor Jepang, terutama manufaktur justru mengalami kontraksi. Selain itu, kinerja investasi dan konsumsi juga belum tumbuh kuat seiring dengan permintaan domestik yang masih rendah.
China Tertekan
Perlambatan ekonomi global dan eskalasi ketegangan hubungan dagang juga menyebabkan perlambatan ekonomi Tiongkok.
Pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada triwulan II 2019 tercatat sebesar 6,2% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada triwulan sebelumnya sebesar 6,3% (yoy).
Perlambatan ekonomi Tiongkok terutama disebabkan oleh perlambatan ekspor. Ekspor Tiongkok triwulan II 2019 terkontraksi menjadi -1,0% (yoy), menurun dibandingkan dengan capaian pada triwulan sebelumnya sebesar 1,4% (yoy). Hal tersebut terutama karena penurunan ekspor Tiongkok ke AS (-7,8%) dan Eropa (-3,1%). Pengenaan tarif tambahan sebesar 10% pada 300 miliar dolar AS produk Tiongkok dapat makin menekan ekspor Tiongkok.
Eskalasi ketegangan hubungan dagang dan
risiko geopolitik menyebabkan perlambatan ekonomi Eropa.
Pertumbuhan ekonomi Eropa pada triwulan II 2019 tercatat sebesar 1,1% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi triwulan sebelumnya sebesar 1,2% (yoy).
![]() |
Ekonomi Jepang Tumbuh Moderat
Perekonomian Jepang tumbuh moderat karena ekspor yang masih terkontraksi dan permintaan domestik yang belum membaik.
Pertumbuhan ekonomi Jepang pada triwulan II 2019 tercatat sebesar 1,2% (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi triwulan sebelumnya sebesar 1,1% (yoy).
Pertumbuhan ekonomi Jepang meningkat karena preferensi frontloading aktivitas konsumsi menjelang kenaikan pajak konsumsi di tengah perlambatan ekspor. Ekspor Jepang, terutama manufaktur justru mengalami kontraksi. Selain itu, kinerja investasi dan konsumsi juga belum tumbuh kuat seiring dengan permintaan domestik yang masih rendah.
![]() |
China Tertekan
Perlambatan ekonomi global dan eskalasi ketegangan hubungan dagang juga menyebabkan perlambatan ekonomi Tiongkok.
Pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada triwulan II 2019 tercatat sebesar 6,2% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada triwulan sebelumnya sebesar 6,3% (yoy).
Perlambatan ekonomi Tiongkok terutama disebabkan oleh perlambatan ekspor. Ekspor Tiongkok triwulan II 2019 terkontraksi menjadi -1,0% (yoy), menurun dibandingkan dengan capaian pada triwulan sebelumnya sebesar 1,4% (yoy). Hal tersebut terutama karena penurunan ekspor Tiongkok ke AS (-7,8%) dan Eropa (-3,1%). Pengenaan tarif tambahan sebesar 10% pada 300 miliar dolar AS produk Tiongkok dapat makin menekan ekspor Tiongkok.
![]() |
Pages
Most Popular