Perlu Diwaspadai, Begini Mengerikannya Kondisi Ekonomi Global

Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
03 September 2019 06:58
Perlu Diwaspadai, Begini Mengerikannya Kondisi Ekonomi Global
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Perkembangan ekonomi global belum menunjukkan perbaikan. Yang ada justru perlambatan di tengah terjangan perang dagang antara AS dan China.

Seperti apa sih sebenarnya perkembangan ekonomi global yang dinilai cukup mengerikan ini?

Berikut laporan terbaru Bank Indonesia, Selasa (2/9/2019) seperti dikutip CNBC Indonesia dari Tinjauan Kebijakan Moneter Triwulan II-2019.

Ketegangan Hubungan Dagang

Berlanjutnya ketegangan hubungan dagang dan sejumlah risiko geopolitik makin menekan volume perdagangan dan pertumbuhan ekonomi dunia.

Perekonomian Amerika Serikat
(AS) tumbuh melambat akibat menurunnya ekspor dan juga investasi nonresidensial. Pertumbuhan ekonomi Eropa, Jepang, Tiongkok dan India juga lebih rendah dipengaruhi penurunan kinerja sektor eksternal serta permintaan domestik.

Pelemahan ekonomi global terus menekan harga komoditas, termasuk harga minyak. Untuk merespons dampak perlambatan pertumbuhan ekonomi tersebut, berbagai negara melakukan
stimulus fiskal dan memperlonggar kebijakan moneter, termasuk bank sentral AS yang pada Juli 2019 telah menurunkan suku bunga kebijakannya.

Ketidakpastian pasar keuangan global juga berlanjut dan mendorong pergeseran penempatan dana global ke aset yang dianggap aman seperti obligasi pemerintah AS dan Jepang, serta komoditas emas. Dinamika ekonomi global tersebut perlu dipertimbangkan dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi dan menjaga arus masuk modal asing sebagai penopang stabilitas eksternal.

Perlu Diwaspadai, Begini Mengerikannya Kondisi Ekonomi GlobalFoto: Pertumbuhan Ekonomi Global (Dok BI-1)


Melambatnya Ekonomi AS

Perekonomian AS tumbuh melambat terutama akibat penurunan ekspor dan investasi.

Pertumbuhan ekonomi AS pada triwulan II 2019 tercatat sebesar 2,3% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi triwulan sebelumnya sebesar 3,2% (yoy).

Ekspor AS mengalami kontraksi sebesar -1,5% (yoy) jauh menurun dibandingkan dengan ekspor triwulan sebelumnya sebesar 1,2% (yoy). Perlambatan ekspor terutama terjadi pada kelompok capital goods sejalan dengan perlambatan permintaan dari Tiongkok dan tren penurunan purchasing manager index (PMI) manufacturing mitra dagang utama. Investasi AS juga mengalami perlambatan tajam, dari 2,9% (yoy) pada triwulan sebelumnya menjadi 1,4% (yoy) pada triwulan II 2019.

Perlambatan investasi tercermin dari kontraksi new order capital dan building permit. Perlambatan ekonomi AS juga tercermin dari pertumbuhan konsumsi yang masih tertahan serta perbaikan pasar tenaga kerja yang masih terkendala tertahannya partisipasi tenaga kerja.

Perlu Diwaspadai, Begini Mengerikannya Kondisi Ekonomi GlobalFoto: Pertumbuhan Ekonomi AS (Dok BI-2)


HALAMAN SELANJUTNYA >>>> Perlambatan Ekonomi Eropa (NEXT)







Perlambatan Ekonomi Eropa

Eskalasi ketegangan hubungan dagang dan
risiko geopolitik menyebabkan perlambatan ekonomi Eropa.

Pertumbuhan ekonomi Eropa pada triwulan II 2019 tercatat sebesar 1,1% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi triwulan sebelumnya sebesar 1,2% (yoy).

Perlambatan perekonomian Eropa disebabkan oleh perlambatan kinerja sektor eksternal dan permintaan domestik. Perlambatan ekspor tercermin dari export order book manufaktur pada Juli 2019 yang terkontraksi lebih dalam dibandingkan dengan export order book pada bulan sebelumnya. Perlambatan permintaan domestik tercermin dari penurunan penjualan passenger vehicles serta perlambatan pertumbuhan upah dan gaji. Secara spasial, perlambatan di Kawasan Eropa terutama bersumber dari negara Jerman dan Italia.

Perlu Diwaspadai, Begini Mengerikannya Kondisi Ekonomi GlobalFoto: Pertumbuhan Ekonomi Eropa (Dok BI-3)


Ekonomi Jepang Tumbuh Moderat

Perekonomian Jepang tumbuh moderat karena ekspor yang masih terkontraksi dan permintaan domestik yang belum membaik.

Pertumbuhan ekonomi Jepang pada triwulan II 2019 tercatat sebesar 1,2% (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi triwulan sebelumnya sebesar 1,1% (yoy).

Pertumbuhan ekonomi Jepang meningkat karena preferensi frontloading aktivitas konsumsi menjelang kenaikan pajak konsumsi di tengah perlambatan ekspor. Ekspor Jepang, terutama manufaktur justru mengalami kontraksi. Selain itu, kinerja investasi dan konsumsi juga belum tumbuh kuat seiring dengan permintaan domestik yang masih rendah.

Perlu Diwaspadai, Begini Mengerikannya Kondisi Ekonomi GlobalFoto: Pertumbuhan Ekonomi Jepang (Dok BI-4)


China Tertekan

Perlambatan ekonomi global dan eskalasi ketegangan hubungan dagang juga menyebabkan perlambatan ekonomi Tiongkok.

Pertumbuhan ekonomi Tiongkok pada triwulan II 2019 tercatat sebesar 6,2% (yoy), melambat dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada triwulan sebelumnya sebesar 6,3% (yoy).

Perlambatan ekonomi Tiongkok terutama disebabkan oleh perlambatan ekspor. Ekspor Tiongkok triwulan II 2019 terkontraksi menjadi -1,0% (yoy), menurun dibandingkan dengan capaian pada triwulan sebelumnya sebesar 1,4% (yoy). Hal tersebut terutama karena penurunan ekspor Tiongkok ke AS (-7,8%) dan Eropa (-3,1%). Pengenaan tarif tambahan sebesar 10% pada 300 miliar dolar AS produk Tiongkok dapat makin menekan ekspor Tiongkok.

Perlu Diwaspadai, Begini Mengerikannya Kondisi Ekonomi GlobalFoto: Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok (Dok BI-5)







Next Article Sri Mulyani: Ketidakpastian Terus Muncul, Waspada!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular