Aturan Main Uji Berkala dan Baterai Mobil Listrik Dikebut

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengebut penyelesaian rancangan dua aturan baru terkait kendaraan listrik. Dua aturan ini dikebut menyusul terbitnya Perpres No 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi menjelaskan, dua aturan itu dirancang dalam bentuk peraturan menteri perhubungan (Permenhub).

"Ada dua regulasi yang sedang kita percepat. Tapi sesungguhnya yang satu sudah siap karena saya kan ikut dalam pembahasan Perpres 55," ungkapnya di Jakarta, Kamis (29/8/2019).

Aturan pertama yang sudah hampir kelar tersebut yakni mengenai uji tipe. Saat ini, tahapan perancangan sudah masuk harmonisasi dan menunggu tanda tangan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Baca: Ibu Kota Pindah Cepat, Dahlan Ingat Satria Sakti Buruk Rupa

 

"Dalam uji tipe itu memang yang kita masukkan adalah menyangkut masalah kinerja dari baterai itu," urainya.

Perancangan aturan ini berkaitan dengan rencana pengadaan bus listrik oleh Kemenhub untuk moda transportasi massal di sejumlah daerah pada 2020 mendatang. Selama ini, standar uji tipe kendaraan listrik masih mengacu pada ketentuan negara asal pabrikan.

"Sehingga tahun 2020 saya tidak tergantung lagi untuk [sertifikasi] kinerja baterai itu," bebernya.

Baca: Mimpi Ibu Kota Baru: MRT Sampai 'Karpet Merah' Mobil Listrik

Sedangkan untuk aturan kedua yakni mengenai uji berkala. Budi Setiyadi menjelaskan, aturan itu sebagai antisipasi kelak jika kendaraan listrik sudah masif di Indonesia.

"Nanti kalau sudah cukup banyak mobil terutama yang angkutan umum kita dorong, nanti uji berkala kan tiap enam bulan. Itu sedang kita buatkan regulasi," tandasnya.

"Kalau uji berkala hampir sama dengan bahan bakar fosil. Tapi mungkin di situ juga kinerja baterai dilakukan uji berkala juga," katanya.

(hoi/hoi) Next Article Sri Mulyani Teken Perpres Mobil Listrik, Hanya Tunggu Jokowi