
Mulai Susah Gaji Karyawan: Napas Industri Tekstil Senin Kamis

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar tak sedap masih terus menghinggapi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) hingga mendekati penghujung tahun. Dampak serbuan produk impor berimbas pada penjualan para industri TPT, hingga stok menumpuk berdampak pada arus kas perusahaan.
Bahkan Ketua Umum Ikatan Ahli Tekstil Seluruh Indonesia (IKATSI) Suharno Rusdi mengatakan bila kondisi ini berlanjut sampai 2-3 bulan, maka para industri yang kena dampak sudah kesulitan membayar gaji para pekerjanya. Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) melaporkan sudah ada anggotanya melakukan PHK.
Apakah kondisi itu benar-benar terjadi di Jawa Barat?
Wakil Sekretaris Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jawa Barat, Rizal Tanzil membenarkan soal kondisi industri TPT yang makin tertekan.
"Kondisi tekstil kita sedang masa sulit, impor banyak, produksi turun, tak bisa jual barang, keuangan sulit, dampaknya karyawan dirumahkan, bahkan ada yang PHK. Kalau tak ada penanganan, semua hanya menunggu waktu, " katanya kepada CNBC Indonesia, Kamis (29/8).
Rizal mengungkapkan dari 200 perusahaan TPT di Jawa Barat, mayoritas kondisinya mengalami persoalan dengan arus kas keuangan. Namun, Rizal memang tak merinci soal siapa saja perusahaan yang sedang bermasalah dengan arus kas.
"Anggota API Jawa Barat sebagian besar 80% dari 200 perusahaan kondisinya sedang Senin Kamis (susah) kecuali garmen, ekspor bagus, tapi kalau yang di sektor hulu-menengah dan itu sudah Senin Kamis," katanya.
Ia mengatakan dari 200 anggota API di Jabar, sebanyak 20% garmen atau sektor hilir, sisanya adalah di sektor hulu dan produk antara, antara lain tenun, celup, rajut, benang, dan kain.
"Kondisi sekarang sudah sulit nih, industri makin hari makin menurun, cashflow terganggu, pasti mengganggu soal pembayaran soal upah,"katanya.
(hoi/hoi) Next Article Sedih! Industri Tekstil Megap-Megap, Banyak yang Mati Suri