Jokowi Pindahkan Ibu Kota ke Kaltim, Apa Kata Pengusaha?

Efrem Siregar, CNBC Indonesia
26 August 2019 16:54
Pengusaha siap dukung keputusan pemerintah memindahkan ibu kota.
Foto: detik.com/Eduardo Simorangkir
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan memindahkan Ibu Kota Republik Indonesia ke Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim). Hal itu disampaikan Jokowi dalam konferensi pers pemindahan Ibu Kota di Istana Negara, Jakarta, Senin (26/8/2019) Siang.

Sebelum Kaltim diumumkan sebagai lokasi Ibu Kota baru, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan Roeslani sempat memberikan tanggapannya. Iamendukung keputusan pemindahan Ibu Kota dan mengajak semua pihak untuk mendukung rencana itu apabila sudah ditetapkan.

"Pemindahan Ibu Kota, saya rasa kalau sudah ditentukan, semua pihak harus siap dan mendukung keputusan pemerintah. Baik regulator, dunia usaha, maupun akademik mari kita dukung," kata Rosan di kantor Kadin, Jakarta, Senin (26/8) 



Lokasi Ibu Kota yang telah ditetapkan oleh Presiden Jokowi sudah melewati kajian Bappenas. Namun, tidak menutup kemungkinan dalam perjalanan waktu, akan ada rintangan untuk membangun Ibu Kota baru. Mengenai kendala, Rosan memandang seluruh pihak mesti ikut membantu.

"Tentu dalam perjalanannya ada hal-hal yang perlu diperbaiki, ya kita perbaiki bersama. Kalau ini sudah ditetapkan pemerintah, ya, sudah dukung. Begitu saja," kata Rosan.

"Kendalanya seperti apa, jangka waktunya seperti apa? Dan semuanya menjadi terukur dan terstruktur, itu yang paling penting," sambungnya.

Saat keterangan pers di Istana, Jokowi menjelaskan beberapa faktor mengapa Ibu Kota RI dipindahkan dari Jakarta ke Kalimantan Timur.

Ia mengatakan, kondisi Jakarta sebagai Ibu Kota RI saat ini sudah terlalu berat sebagai pusat pemerintahan, pusat bisnis, pusat keuangan pusat, perdagangan, pusat jasa, dan juga bandar udara dan pelabuhan laut yang terbesar di Indonesia.



Selain itu, beban pulau Jawa, lanjutnya, semakin berat dengan penduduk 150 juta atau 54% dari total penduduk Indonesia. Ketiga, 58% PDB ekonomi Indonesia ada di Pulau Jawa.

"Dan pulau Jawa sebagai sumber ketahanan pangan Beban ini akan makin berat bila ibu kota pindah ke pulau Jawa," tambah Presiden.


(hoi/hoi) Next Article Nih Titik Lemah Kalimantan Timur Sebagai Ibu Kota Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular