Pindah Ibu Kota Ditunda, Proyek Kereta Tetap Disiapkan

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
10 September 2020 14:07
Pengendara mobil melintas di jalan Protokol Ibukota Thamrin-Sudirman, Jakarta, Kamis (21/6). Usai libur lebaran sejumlah ruas jalan Protokol mulai diberlakukan kembali aturan ganjil-genap. Hal itu diberlakukan usai sistem ganjil-genap tidak diberlakukan di Jalan Sudirman-Thamrin dan Jalan Gatot Subroto mulai tanggal 11-20 Juni 2018 kemarin. Menurut pantauan CNBC Indonesia meski sudah memasuki hari awal kerja PNS sejumlah ruas jalan tersebut masih terlihat ramai lancar. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim) memang ditunda. Kendati demikian, persiapan pemindahan ibu kota baru ini tetap dilaksanakan, salah satunya adalah penyiapan proyek kereta api di Kaltim.

Persiapan proyek itu masuk dalam rencana kerja Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Dirjen Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri mengungkap rencana tersebut dalam rapat kerja bersama Komisi V DPR RI, Kamis (10/9/20).

"Pada tahun 2021 berikut adalah highlight program prioritas Ditjen Perkeretaapian yang meliputi pembangunan jalur kereta api perkotaan, baik dalam rangka mendukung prioritas nasional maupun prioritas bidang Kementerian Perhubungan, lalu kegiatan mendukung ibu kota negara baru di Kalimantan, pembangunan jalur kereta api termasuk jalur ganda, perawatan dan pengoperasian prasarana milik negara," katanya dalam rapat itu.

Dalam bahan paparan yang diterima CNBC Indonesia, Kemenhub juga menyampaikan sejumlah tanggapan tertulis dari rapat kerja sebelumnya dengan Komisi V. Pada rapat kerja tanggal 2 September 2020, anggota Komisi V dari Fraksi Demokrat Dapil Kaltim, Irwan, menanyakan mengenai rencana proyek KA di Kaltim.

Kemenhub mengungkapkan rencana pembangunan jalur KA di Provinsi Kalimantan Timur dilakukan melalui skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Jalur ini yang menghubungkan Tabang Muara Wahau - Maloy (Utara) sepanjang 305 Km dan Batas Kalimantan Tengah - Bulumuning sepanjang 196 Km. Proyek tersebut akan dilaksanakan oleh PT.KA Borneo / Russian Railway.

"Ditjen Perkeretaapian c.q Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan KA akan menindaklanjuti dan berkoordinasi dengan PT.KA Borneo untuk dapat
menyampaikan kajian Pra FS (Business Plan) pengembangan perkeretaapian (KA Khusus atau KA Umum), karena sampai dengan saat ini PT.KA Borneo belum menyampaikan dokumen dimaksud untuk dilakukan pembahasan lebih lanjut dengan Ditjen Perkeretaapian," tulis tanggapan Kemenhub.

Dalam hal ini, Kemenhub juga merencanakan dukungan terhadap pengerjaan feasibility study (FS) atau studi kelayakan pada tahun 2021.

"Studi Kelayakan Penyelenggaraan Perkeretaapian Segmen Balikpapan-Samarinda dalam Rangka Mendukung Ibu Kota Negara," tulis dokumen tertulis tersebut.

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa memastikan rencana pembangunan Ibu Kota Negara baru ditunda untuk tahun depan. Penundaan dilakukan karena pemerintah masih fokus menyelesaikan dampak pandemi Covid-19.

Menurutnya, meski pembangunan ditunda ia menyebutkan pihaknya akan tetap melanjutkan pembahasan masterplan hingga pembangunan infrastruktur dasar di kota sekitar IKN baru.

"Kita tetap dalam rangka persiapan, dan kita melanjutkan masterplan, dan pembangunan infrastruktur dasar di kota penyangga seperti Samarinda dan Balikpapan," ujar Suharso di Gedung DPR RI, Selasa (8/9/2020).


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Proyek Ibu Kota Baru Ditunda, Nasib Calon Investor Bagaimana?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular